Ternate, 9/8 (Antaranews Maluku) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), terus berupaya mewujudkan program sistem logistik ikan untuk mendukung terciptanya stabilitas harga dan stok ikan di daerah itu.
"Di Ternate selama ini pada musim pacelik ikan, misalnya saat cuaca ekstrem atau terang bulan sering terjadi lonjakan harga ikan akibat terbatasnya stok di pasaran," kata Kepala DKP Ternate, Ruslan Biang, di Ternate, Kamis.
Sebaliknya pada musim ikan sering harga ikan di pasaran anjlok, bahkan tidak jarang nelayan kesulitan memasarkan ikan hasil tangkapannya dengan harga layak, karena pengusaha ikan dan pedagang ikan tidak mampu menampung seluruh hasil tangkapan nelayan.
Menurut dia, kalau sistem logistik ikan sudah bisa diwujudkan, hal seperti itu tidak akan terjadi lagi karena saat musim ikan seluruh ikan hasil tangkapan nelayan akan ditampung dengan memanfaatkan cool storage yang disiapkan pemkot atau pengusaha.
Ikan itu nantinya akan dipasok ke pasar saat musim pacelik ikan, sehingga stok ikan di pasaran akan tetap tersedia dengan harga normal dan di sisi lain para nelayan pada musim ikan tetap bisa menjual ikan seluruh hasil tangkapannya dengan harga menguntungkan.
Ruslan Biang mengatakan untuk mewujudkan program sistem logistik ikan tersebut, DKP kini tengah merencanakan pembangunan cool storage berkapasitas sedikitnya 500 ton yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya seperti sarana pembukuan ikan dan pabrik es.
DKP Ternate sangat mengharapkan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atau kementerian terkait lainnya untuk pembangunan cool storage tersebut, terutama dari segi dukungan anggaran, karena ABPD Ternate sangat terbatas untuk membiayainya sendiri.
Ia menambahkan, DKP juga terus mendorong para pengusaha ikan di daerah ini untuk meningkatkan kapasitas penampungan ikannya agar selain bisa memaksimalkan pembelian terhadap ikan hasil tangkapan nelayan, juga bisa berkontribusi memasukan ikan di pasaran setempat saat stok langka.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Di Ternate selama ini pada musim pacelik ikan, misalnya saat cuaca ekstrem atau terang bulan sering terjadi lonjakan harga ikan akibat terbatasnya stok di pasaran," kata Kepala DKP Ternate, Ruslan Biang, di Ternate, Kamis.
Sebaliknya pada musim ikan sering harga ikan di pasaran anjlok, bahkan tidak jarang nelayan kesulitan memasarkan ikan hasil tangkapannya dengan harga layak, karena pengusaha ikan dan pedagang ikan tidak mampu menampung seluruh hasil tangkapan nelayan.
Menurut dia, kalau sistem logistik ikan sudah bisa diwujudkan, hal seperti itu tidak akan terjadi lagi karena saat musim ikan seluruh ikan hasil tangkapan nelayan akan ditampung dengan memanfaatkan cool storage yang disiapkan pemkot atau pengusaha.
Ikan itu nantinya akan dipasok ke pasar saat musim pacelik ikan, sehingga stok ikan di pasaran akan tetap tersedia dengan harga normal dan di sisi lain para nelayan pada musim ikan tetap bisa menjual ikan seluruh hasil tangkapannya dengan harga menguntungkan.
Ruslan Biang mengatakan untuk mewujudkan program sistem logistik ikan tersebut, DKP kini tengah merencanakan pembangunan cool storage berkapasitas sedikitnya 500 ton yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya seperti sarana pembukuan ikan dan pabrik es.
DKP Ternate sangat mengharapkan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atau kementerian terkait lainnya untuk pembangunan cool storage tersebut, terutama dari segi dukungan anggaran, karena ABPD Ternate sangat terbatas untuk membiayainya sendiri.
Ia menambahkan, DKP juga terus mendorong para pengusaha ikan di daerah ini untuk meningkatkan kapasitas penampungan ikannya agar selain bisa memaksimalkan pembelian terhadap ikan hasil tangkapan nelayan, juga bisa berkontribusi memasukan ikan di pasaran setempat saat stok langka.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018