Ternate, 9/8 (Antaranews Maluku)  - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) dminta menetapkan kawasan konservasi rempah, untuk menjaga kelestarian rempah di daerah ini, khususnya cengkih dan pala.

"Cengkih dan pala Ternate sudah dikenal dunia sejak zaman dahulu, bahkan bangsa Eropa datang ke nusantara karena keberadaan rempah itu," kata salah seorang pemerhati rempah di Ternate, Yamin di Ternate, Kamis.

Tetapi dewasa ini keberadaan pala dan cengkih di Ternate lahannya semakin menyusut karena telah beralih fungsi menjadi kawasan permukiman dan kepentingan lainnya seiring dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk dan pembangunan di daerah ini.

Menurut dia, adanya kawasan konservasi rempah diharapkan walaupun tekanan terhadap lahan cengkih dan pala untuk areal permukiman dan kgiatan pembangunan lainnya terus berlangsung keberadaan rempah itu di daerah ini tetap bisa dipertahankan.

Keberadaan kawasan konservasi rempah di Ternate, selain untuk kepentingan pelestariannya, juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan dan tujuan wisata, karena banyak wisatawan yang tertarik datang ke Ternate karena ingin melihat rempah itu.

Ia mengatakan, khusus untuk cengkih, yang paling ideal untuk dijadikan kawasan konservasi rempah adalah sekitar Kelurahan Marikurubu karena dilokasi itu ada situs cengkih Afo yang merupakan cengkih tertua di dunia atau berusia lebih dari 400 tahun.

Walaupun areal cengkih di sekitar ?cengkih afo itu merupakan miliki petani, tidak akan menghambat untuk menjadikannya sebagai kawasan konservasi rempah karena petani bisa dilibatkan dan diberi semacam insentif misalnya dana perawatan tanaman.

Yamin menambahkan, Pemkot Ternate juga terus mendorong petani cengkih dan pala di Ternate untuk terus merawat dan mempertahankan keberadaan tanamannya dengan memberikan berbagai bantuan, misalnya bantuan peremajaan tanaman tua dan jaminan harga yang menentukan petani.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018