Ternate, 11/8 (Antaranews Maluku) - Objek wisata Hate Tobako di Kecamatan Subaim, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara (Malut) membutuhkan perhatian pemkab setempat, khususnya dari segi pembangunan infrastruktur penunjang.

"Salah satu infrastruktur penunjang yang harus menjadi perhatian pemkab adalah pembenahan akses jalan darat untuk menuju ke objek wisata Hate Tobako tersebut," kata seorang tokoh masyarakat dari Desa Hate Tobako, Agustinus di Ternate, Sabtu.

Akses jalan dari ibu kota Kecamatan Subaim menuju objek wisata Hate Tobako sepanjang 30 kilo meter masih berupa jalan tanah, sehingga menyulitkan wisatawan yang berkunjung ke sana, terutama pada musim hujan.

Menurut dia, objek wisata Hate Tobako memiliki daya pikat untuk dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, karena selain memiliki situs sejarah berupa bunker peninggalan tentara Jepang, juga terdapat pantai yang sangat indah.

Bunker yang dibangun Jepang pada sekitar tahun 1943 saat itu menghadapi pasukan sekutu di Pulau Morotai memiliki dua ruangan besar yang dihubungkan dengan lorong dan sampai saat ini kondisinya masih tetap terawat dengan baik.

Pantai Hate Tobako, kata Agustinus, memiliki hamparan pasir yang sangat eksotik dan di perairan sekitarnya banyak terdapat terumbu karang sehingga sangat menarik bagi wisatawan yang menyukai wisata bawah laut.

Kalau infrastruktur di objek wisata Hate Tobako tersebut sudah dibenahi, dipastikan banyak dikunjungi wisatawan, yang pada gilirannya akan memberi kontribusi pula bagi aktivitas ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Ia menambahkan, masyarakat di sekitar objek wisata itu juga tidak menolak jika ada pengusaha pariwisata yang tertarik untuk menanamkan modal dalam pengolohaannya dengan catatan harus melibatkan masyarakat.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018