Ambon, 15/8 (Antaranews Maluku) - Sejumlah fasilitas pelabuhan laut Molu Maru di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dilaporkan rusak berat akibat sudah termakan usia dan dihantam gelombang laut.

"Yang rusak berat itu dermaga, serta jalan penghubung dari darat ke dermaga sepanjang 200 meter," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Saumlaki, Ferra J. Alfaris, dikonfirmasi Rabu.

Menurut dia, kondisi jalan rusak dan sebagian talud penahan atau tembok sudah roboh sehingga perlu dilakukan perbaikan secepatnya.

Pelabuhan Molu Maru masuk dalam 15 wilayah kerja kantor UPP kelas II Saumlaki yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya seperti pelabuhan Mahaleta, Tamta atau Luang, Upisera, Tepa, Marsela, Kroing, Dawelor-Dawera, Adaut,Seira, Wunla, Tutukembong, Molu Maru, Larat, Romen dan pelabuhan Saumlaki.?

Pelabuhan Molu Maru berada pada posisi 145 mil dari pelabuhan Saumlaki atau tepatnya di ujung paling utara dari kepulauan Tanimbar, dan perjalanan kapal perintis dari pelabuhan Saumlaki menuju wilayah itu bisa ditempuh selama dua hari.

"Nah, kerusakan ini sangat berpengaruh terhadap pelayanan tiga kapal yang berpangkalan di pelabuhan Saumlaki dan melayari wilayah itu, seperti KM. MA 2 trayek R-59, KM. Sabuk Nusantara 41 trayek R-60, dan KM.Mitra Bersama atau KM.Miyajama trayek 99," katanya.

Kendati demikian, rencana pengembangan pelabuhan Molu Maru hingga saat ini belum bisa dilaksanakan, karena belum ada hasil studi Detail Engineering Designe (DED).

Syarat itu telah disampaikan oleh Direktur Kepelabuhanan pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.

Sehubungan dengan itu maka Direktur Kepelabuhanan telah menunjuk penyedia jasa konsultansi penyusunan DED di untuk pelabuhan Saumlaki dan Molu Maru kepada PT. Agusta Primakarsa untuk melakukan survey lapangan seperti pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan studi DED fasilitas dua pelabuhan itu.

"Jika sudah ada DED, barulah kita ajukan usulan perbaikan melalui dokumen anggaran tahun depan untuk dianggarkan di tahun anggaran tahun 2020," katanya.

Sesuai data Pemkab MTB, kecamatan Molu Maru memiliki lima desa dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah seperti kelautan dan perikanan, pertanian, ?dan pariwisata maritim.

Pewarta: Simpan Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018