Ternate, 17/8 (Antaranews Maluku) - Seorang petani di Ternate, Maluku Utara, ketika merayakan HUT ke-73 Kemerdekaan RI berharap harga biji pala, kopra, dan cengkih membaik sehingga menyejahterakan petani perkebunan.

"Indonesia sudah 73 tahun merdeka, tetapi kami selalu `menikmati` harga komoditas pertanian yang rendah, akibatnya kami sulit meningkatkan kesejahteraan," kata seorang petani tanaman perkebunan, Rahman, di Ternate, Jumat.

Harga biji pala yang merupakan komoditas andalan daerah ini, misalya, paling tinggi Rp60ribu per kg, begitu pula cengkih dan kopra masing-masing Rp90ribu per kg dan Rp5ribu per kg.

Menurut dia, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, tetapi kalau petani selalu dihadapkan dengan harga komoditas yang murah maka kemakmuran itu tidak akan dinikmati petani.

Oleh karena itu, ia mengharapkan HUT ke-73 Kemerdekaan RI menjadi momen pendorong pemerintah daerah dan pihak terkait lain untuk mencari berbagai terobosan agar harga komoditas pertanian bisa lebih tinggi.

Salah satu terobosan yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan harga komoditas pertanian di daerah ini, kata Rahman, adalah mengupayakan masuknya industri pengelohan hasil pertanian, yang mampu menampung komoditas pertanian dengan harga layak.

Selain itu, memanfaatkan perusahaan daerah atau badan usaha tertentu untuk menampung komoditas pertanian di Ternate dengan harga standar dan kemudian memasarkannya langsung ke berbagai daerah di Indonesia bahkan kalau bisa ke luar negeri.

"Kami mendengar bahwa harga komoditas pertanian di sejumlah negara tetangga, seperti di Timor Leste dan Singapura sangat mahal. Cengkih, misalnya, bisa mencapai Rp300ribu per kg jadi. Andai komoditas perkebunan daerah ini dipasarkan ke sana, para petani pasti sejahtera," katanya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018