Ambon, 14/9 (Antaranews Maluku) - General Manager PT Pelni Cabang Ambon Firman Rachimin mengatakan, belum ada kapal program Tol Laut yang menyinggahi pelabuhan di ibu kota Maluku.
"Memang Tol Laut ini merupakan program pemerintah, namun untuk Ambon belum masuk kapal tol laut, yang ada hanya di pelabuhan Saumlaki," ujarnya di Ambon, Jumat.
Mudah-mudahan tahun depan akan ada lagi tambahan armada untuk program tol laut dan mungkin saja Ambon akan kebagian.
Menurutnya, Tol Laut adalah program pergerakan distribusi barang dari wilayah barat ke wilayah timur yang di dalamnya juga terkait dengan patokan harga agar tidak terlalu berbeda.
Kapal Tol Laut melayani daerah-daeerah atau pulau-pulau yang terpencil agar harga barang terutama kebutuhan pokok tidak jauh berbeda dengan di kota-kota besar.
"Pelabuhan Ambon belum dilayani kapal-kapal Tol Laut, karena Ambon merupakan ibu kota provinsi yang selalu dilayani oleh kapal-kapal barang," katanya.
Memang harus diakui juga, lanjutnya, di Maluku pada umumnya terdapat banyak pulau-pulau kecil yang harus dilayani kapal-kapal Tol Laut, dan pelayanannya ditetapkan oleh pemerintah.
"Apalagi program Tol Laut merupakan penugasan sehingga pelaksanaannya berhubungan juga dengan pemerintah daerah dalam hal ini berhubungan langsung dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)i dalam kawasan pelabuhan yang selalu mengetahui tentang rencana program pemerintah untuk pergerakan kapal-kapal," ujarnya.
PT Pelni hanya selaku operator yang ditugasi untuk mengoperasikan kapal-kapal termasuk penetapan trayeknya, waktu pelayarannya juga ditetapkan oleh pemerintah.
"Jadi PTPelni yang merupakan bagian dari badan usaha milik negara hanya ditugaskan saja," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Memang Tol Laut ini merupakan program pemerintah, namun untuk Ambon belum masuk kapal tol laut, yang ada hanya di pelabuhan Saumlaki," ujarnya di Ambon, Jumat.
Mudah-mudahan tahun depan akan ada lagi tambahan armada untuk program tol laut dan mungkin saja Ambon akan kebagian.
Menurutnya, Tol Laut adalah program pergerakan distribusi barang dari wilayah barat ke wilayah timur yang di dalamnya juga terkait dengan patokan harga agar tidak terlalu berbeda.
Kapal Tol Laut melayani daerah-daeerah atau pulau-pulau yang terpencil agar harga barang terutama kebutuhan pokok tidak jauh berbeda dengan di kota-kota besar.
"Pelabuhan Ambon belum dilayani kapal-kapal Tol Laut, karena Ambon merupakan ibu kota provinsi yang selalu dilayani oleh kapal-kapal barang," katanya.
Memang harus diakui juga, lanjutnya, di Maluku pada umumnya terdapat banyak pulau-pulau kecil yang harus dilayani kapal-kapal Tol Laut, dan pelayanannya ditetapkan oleh pemerintah.
"Apalagi program Tol Laut merupakan penugasan sehingga pelaksanaannya berhubungan juga dengan pemerintah daerah dalam hal ini berhubungan langsung dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)i dalam kawasan pelabuhan yang selalu mengetahui tentang rencana program pemerintah untuk pergerakan kapal-kapal," ujarnya.
PT Pelni hanya selaku operator yang ditugasi untuk mengoperasikan kapal-kapal termasuk penetapan trayeknya, waktu pelayarannya juga ditetapkan oleh pemerintah.
"Jadi PTPelni yang merupakan bagian dari badan usaha milik negara hanya ditugaskan saja," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018