Ambon, 15/9 (Antaranews Maluku) - Pimpinan PT. Pemantik Sumber Pratama (PSP) Andre Talahatu mengatakan permintaan elpiji di Kota Ambon dan beberapa kabupaten lain di Maluku hingga kini masih normal.

"Pokoknya permintaan gas elpiji di Kota Ambon maupun kabupaten lainnya di daerah ini tetap mantap tidak ada halangan apapun," katanya di Ambon, Sabtu.

Karena itu, kata Andre, pihaknya selalu antisipasi dengan memasok elpiji setiap minggu dari Surabaya penyediaan stok tetap ada.

Stok yang kami miliki sekarang ini untuk elpiji ukuran 12 Kg lebih dari 1.000 tabung, ada juga stok berukuran 5,5 Kg yang siap untuk melayani permintaan konsumen.

"Saya katakan kurang lebih 1.000 tabung itu karena penjualan dilakukan setiap hari tetapi setiap minggu terjadi penambahan stok pasokan dari Surabaya tetap masuk Ambon," ujarnya.

Tiap pesanan elpiji dari Surabaya, lanjutnya, biasanya sebanyak 1.000 tabung untuk elpiji ukuran 12 kilogram disamping ukuran 5,5 kilogram.

Karena itu para konsumen yang selama ini menggunakan gas elpiji untuk keperluan masak baik itu keluarga, restoran maupun perhotelan tidak perlu takut sebab stok cukup banyak saat ini.

"Nanti kita lihat perkembangan beberapa hari ke depan, apakah terjadi permintaan meningkat atau biasa saja tetapi kita tetap siap dengan memasok stok dari Surabaya guna mengantisipasi," katanya.

Dia menjelaskan, PT. Pemantik Sumber Pratama tetap memasok dari Surabaya setiap minggu sebab permintaan para konsumen bukan saja di Kota Ambon dan sekitarnya tetapi juga di pasarkan ke Kabupaten Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat(SBB) maupun Maluku Tengah.

"Karena itu, kalau ditanya terkait stok elpiji sekarang ini saya katakan mantap, sebab cukup banyak, setiap minggu ada saja pesanan yang dipasok dari Surabaya masuk ke Ambon," ujarnya.

Jadi para konsumen yang selama ini membeli elpiji dari PT. PSP tidak perlu takut sebab stok cukup banyak, apalagi soal harganya masih tetap bertahan tidak ada perubahan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018