Ternate, 13/10 (Antara) - Himpunan Pengusaha Indonesia (Hippindo) Maluku Utara (Malut) mendorong generasi muda menjadi pengusaha dengan memanfaatkan berbagai potensi sumber daya alam yang tersedia di daerah ini.
"Generasi muda, khususnya para alumni perguruan tinggi, jangan hanya semata-mata berpikir untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), karena formasi dalam setiap penerimaan ASN sangat terbatas," kata Ketua Himpindo Malut, Gazali di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, generasi muda di Malut harus membuka cakrawala berpikir dalam mencari pekerjaan di antaranya dengan menjadi pengusaha yang justru menjanjikan, apalagi peluang untuk mengembangkan wirausaha di Malut terbuka lebar.
Kekayaan potensi sumber daya alam yang dimiliki Malut, terutama di sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan peternakan sangat prospektik untuk digarap sebagai usaha.
Di sektor peternakan misalnya, saat ini kebutuhan ayam potong dan telur ayam ras di Malut sebagian besar harus didatangkan dari provinsi lain, karena produksinya di daerah ini sangat terbatas, sehingga sangat menjanjikan kalau generasi muda di Malut mengembangkan usaha ini.?
Untuk menjadi seorang wirausaha, kata Gazali, memang membutuhkan modal tetapi kalau ada niat dan kemauan maka dengan modal seadanya sudah bisa memulai usaha dan kalau ditekuni suatu saat akan berkembang.
Latar belakang pendidikan juga tidak menjadi penentu sukses atau tidaknya seseorang dalam mengembangkan usaha, buktinya banyak pengusaha yang bukan dari latar belakang pendidikan yang terkait dengan pengembangan usaha bisa sukses.
"Latar belakang pendidikan saya seorang Insinyur, tetapi saya bisa mengembangkan usaha peternakan ayam potong dan saat memulai usaha ini, saya hanya memiliki modal kecil, karena niat saya kuat dan serius akhirnya bisa berhasil,"katanya.
Untuk mendorong generasi muda di Malut tertarik berwirausaha, perlu pula ada intervensi dari pemerintah daerah, di antaranya dengan memberikan bantuan modal usaha dan sarana usaha kepada generasi muda yang ingin berwisausaha.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Generasi muda, khususnya para alumni perguruan tinggi, jangan hanya semata-mata berpikir untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), karena formasi dalam setiap penerimaan ASN sangat terbatas," kata Ketua Himpindo Malut, Gazali di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, generasi muda di Malut harus membuka cakrawala berpikir dalam mencari pekerjaan di antaranya dengan menjadi pengusaha yang justru menjanjikan, apalagi peluang untuk mengembangkan wirausaha di Malut terbuka lebar.
Kekayaan potensi sumber daya alam yang dimiliki Malut, terutama di sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan peternakan sangat prospektik untuk digarap sebagai usaha.
Di sektor peternakan misalnya, saat ini kebutuhan ayam potong dan telur ayam ras di Malut sebagian besar harus didatangkan dari provinsi lain, karena produksinya di daerah ini sangat terbatas, sehingga sangat menjanjikan kalau generasi muda di Malut mengembangkan usaha ini.?
Untuk menjadi seorang wirausaha, kata Gazali, memang membutuhkan modal tetapi kalau ada niat dan kemauan maka dengan modal seadanya sudah bisa memulai usaha dan kalau ditekuni suatu saat akan berkembang.
Latar belakang pendidikan juga tidak menjadi penentu sukses atau tidaknya seseorang dalam mengembangkan usaha, buktinya banyak pengusaha yang bukan dari latar belakang pendidikan yang terkait dengan pengembangan usaha bisa sukses.
"Latar belakang pendidikan saya seorang Insinyur, tetapi saya bisa mengembangkan usaha peternakan ayam potong dan saat memulai usaha ini, saya hanya memiliki modal kecil, karena niat saya kuat dan serius akhirnya bisa berhasil,"katanya.
Untuk mendorong generasi muda di Malut tertarik berwirausaha, perlu pula ada intervensi dari pemerintah daerah, di antaranya dengan memberikan bantuan modal usaha dan sarana usaha kepada generasi muda yang ingin berwisausaha.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018