Ternate, 22/10 (Antaranews Maluku) - Polda Maluku Utara (Malut) meminta seluruh pelajar di wilayah itu untuk selektif menggunakan media sosial (medsos) dengan bijak, guna mengantisipasi beredarnya berbagai berita "hoax" (palsu).

"Hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengar untuk mempercayai sesuatu, padahal pembuat berita itu tahu bahwa berita tersebut palsu," kata Kaur Penum Bid Humas Polda Maluku Utara, AKP Hefrizon di Ternate, Minggu.

Dia mengatakan, saat ini sebagian netizen berasal dari pelajar, sehingga sosialisasi penggunaan medos ditingkatkan, karena peran teknologi semakin berkembang di zaman sekarang yang semakin canggih di tengah kehidupan masyarakat.

Apalagi, tujuan berita hoax tersebut hanya sekadar iseng/lelucon, kadang pembuat Hoax mengirim berita bohong kepada orang dekatnya tanpa niat untuk menyebarkan ke masyarakat luas, namun sebagian penerima tidak menerimanya sehingga berita Hoax tersebut tersebar luas. Pembuat berita Hoax biasanya mencoba segala cara, seperti contoh menghubungkan informasi tersebut dengan sumber resmi, padahal tidak ada sumber yang pasti.

Dia menambahkan, ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk melawan berita Hoax yang beredar di masyarakat yang dikenal dengan istilah 4 C yaitu cari, cermati, cepat dan cek.

"Cari perbandingan berita pada sumber yang dapat dipercaya atau sumber yang sudah mengeluarkan klarifikasi. Cermati kesinambungan judul dengan isi berita, apakah penggunaan bahasanya etis atau tidak. Cek sumber berita, tanggal berita dan cek keaslian foto. Dan yang terakhir adalah Cepat beritahu fakta-fakta kepada keluarga/teman bahwa berita tersebut adalah berita Hoax/bohong," ujarnya.

"Memang tidak bisa dipungkiri bahwa peran sosial media saat ini mempunyai dampak positif yang banyak membantu seseorang dalam berkomunikasi ataupun bersosialisasi, keterbukaan informasi, mendapatkan ide baru dan bahkan bisa dijadikan sarana untuk berdiskusi. Tetapi ternyata media sosial ini juga bisa membawa dampak negatif atau dampak yang tidak baik apabila disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak benar," katanya.

Sedangkan dampak negatif dari sosial media bisa menjadikan seseorang ketergantungan, kejahatan siber, mengurangi sifat sosial manusia, kecanduan pornografi dan bahkan bisa mempengaruhi nilai-nilai budaya yang ada. Menyikapi dampak negatif yang bisa ditimbulkan dengan adanya sosial media ini, khususnya dikalangan pelajar maka Bid Humas Polda Maluku Utara mengadakan sosialisasi.

Selain itu, kata Hefrizon, perkembangan media sosial yang salah adalah menjadikan sosial media sebagai tempat untuk menyebarkan hoax.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018