Ternate, 22/10 (Antaranews Maluku) - Dinkes Kesehatan Kota Ternate, Maluku Utara mengimbau masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit Dendam Berdarah Dengue (DBD), terutama di wilayah yang selama ini sering muncul penyakit itu.
"Ternate sekarang memasuki perubahan dari musim kemarau ke musim hujan dan keadaan seperti ini sangat rawan penyebaran penyakit DBD,"kata Kepala Dinkes Ternate Fatihah Suma di Ternate, Senin.
Ternate merupakan daerah endemis DBD. Setiap tahun selalu muncul kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu. Bahkan, beberapa tahun silam sempat mewabah dan mengakibatkan sejumlah penderitanya meninggal dunia.
Ia menjelaskan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, masyarakat harus melakukan 3M, yakni menutup tempat penampungan air, menguras bak air secara rutin, dan mengubur kaleng atau wadah yang dapat menampung air hujan, karena tempat seperti itu bisa menjadi sarana berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti.
Selain itu, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, baik terhadap diri sendiri dan seluruh anggota keluarga, maupun terhadap tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya.
Pola hidup sehat terhadap diri sendiri, kata Fatihah Suma, dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, rajin berolahraga, istrahat teratur dan menghindari kebiasaan negatif, seperti merokok dan mengonsumsi minuman keras.
Pola hidup sehat terhadap tempat tinggal dan lingkungan sekitar dilakukan dengan cara memelihara kebersihan, tidak membuang sampang sembarangan, serta tidak membiarkan ada genangan air di tanah atau selokan tersumbar yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Ia juga mengimbau masyarakat menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti serei dan bunga lavender di pekarangan rumah dan lingkungan sekitar, yang sudah dicanangkan Wali Kta Ternate Burhan Abdurahman, beberapa waktu lalu.
Dinkes terus menyosialisasikan pencegahan penyebaran penyakit DBD kepada masyarakat melalui puskesmas dan kader posyandu, sedangkan untuk kegiatan pengasapan akan dilakukan kalau di suatu wilayah ditemukan kasus DBD.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Ternate sekarang memasuki perubahan dari musim kemarau ke musim hujan dan keadaan seperti ini sangat rawan penyebaran penyakit DBD,"kata Kepala Dinkes Ternate Fatihah Suma di Ternate, Senin.
Ternate merupakan daerah endemis DBD. Setiap tahun selalu muncul kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu. Bahkan, beberapa tahun silam sempat mewabah dan mengakibatkan sejumlah penderitanya meninggal dunia.
Ia menjelaskan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, masyarakat harus melakukan 3M, yakni menutup tempat penampungan air, menguras bak air secara rutin, dan mengubur kaleng atau wadah yang dapat menampung air hujan, karena tempat seperti itu bisa menjadi sarana berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti.
Selain itu, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, baik terhadap diri sendiri dan seluruh anggota keluarga, maupun terhadap tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya.
Pola hidup sehat terhadap diri sendiri, kata Fatihah Suma, dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, rajin berolahraga, istrahat teratur dan menghindari kebiasaan negatif, seperti merokok dan mengonsumsi minuman keras.
Pola hidup sehat terhadap tempat tinggal dan lingkungan sekitar dilakukan dengan cara memelihara kebersihan, tidak membuang sampang sembarangan, serta tidak membiarkan ada genangan air di tanah atau selokan tersumbar yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Ia juga mengimbau masyarakat menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti serei dan bunga lavender di pekarangan rumah dan lingkungan sekitar, yang sudah dicanangkan Wali Kta Ternate Burhan Abdurahman, beberapa waktu lalu.
Dinkes terus menyosialisasikan pencegahan penyebaran penyakit DBD kepada masyarakat melalui puskesmas dan kader posyandu, sedangkan untuk kegiatan pengasapan akan dilakukan kalau di suatu wilayah ditemukan kasus DBD.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018