Ternate, 22/10 (Antaranews Maluku) - Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menolak kenaikan sewa pasar yang akan diberlakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, karena akan semakin membebani mereka.

"Pendapatan pedagang pasar tradisional sekarang terus menurun, sehingga kalau Pemkot menaikkan sewa pasar bisa jadi pedagang berhenti berjualan," kata salah seorang pedagang di Higinies Ternate, Herawati di Ternate, Senin.

Pemkot Ternate seharusnya membantu pedagang di pasar tradisional dalam mencari solusi atas penurunan pendapatan pedagang, bukan justru membuat kebijakan menaikan sewa pasar yang akan semakin menyulitkan pedagang.

Menurut dia, penyebab turunnya pendapatan pedagang di semua pasar tradisional dewasa ini, di antaranya karena semakin banyak pusat perbelanjaan modern yang lokasinya berdekatan dengan pasar tradisional.

Selain itu, semakin maraknya keberadaan pedagang sayur keliling yang dikenal dengan nama ojek sayur di Ternate. Bahkan semua daerah di Ternate sudah penuh dengan ojek sayur itu.

Warga Ternate sekarang, kata Herawati, jarang berbelanja di pasar karena hampir semua kebutuhan sehari-hari, seperti ikan dan sayur dapat dibeli di ojek sayur yang setiap hari datang di depan rumah.

Pemkot Ternate beberapa waktu lalu sudah berjanji akan melarang keberadaan ojek sayur itu, tetapi janji itu sepertinya tidak dilaksanakan, terbukti ojek sayur tetap beroperasi, bahkan jumlahnya semakin banyak.

Sebelumnya Kepala Dinas Penindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate, Nuryadin A Rahman mengatakan Pemkot akan menaikan sewa pasar di sejumlah pasar tradisional untuk meningkatkan pendapatan daerah, selain itu karena sewa pasar sudah lama tidak mengalami penyesuaian.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018