Ternate, 29/10 (Antaranews Maluku) - Kawasan buku bendera di Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), akan diupayakan menjadi tujuan wisata, khususnya bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata sejarah.

"Pemkot Ternate menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menjadikan kawasan buku bendera menjadi tujuan wisata, di antaranya akan menetapkannya menjadi kampung adat," kata Sekretaris Kota Ternate Tauhid Soleman di Ternate, Senin.

Di kawasan buku bendera ada situs sejahtera berupa bangunan Kesultanan Ternate yang selama ini dikenal dengan nama kadaton ici atau kedaton kecil.

Menurut dia, di kedaton kecil itu pihak Kesultanan Ternate sering melakukan ritual adat dengan menampilkan berbagai kearifan lokal yang sangat khas sehingga sangat menarik untuk disaksikan wisatawan.

Di kawasan buku bendera yang letaknya di lereng Gunung Gamalama dan hanya sekitar lima kilometer dari pusat kota Ternate itu, juga terdapat sejumlah makam tua yang konon merupakan para aulia, sehingga menarik untuk dijadikan tujuan wisata spiritual.

Pemkot Ternate, kata Tauhid Soleman, akan membenahi berbagai infrastruktur di kawasan buku bendera tersebut, seperti jalan dan air bersih, karena khusus untuk air bersih sampai saat ini belum terjangkau layanan air bersih dari PDAM setempat.

Kawasan buku bendera merupakan salah satu kampung tertua di Ternate, namun pada 1980 warga di kawasan itu pindah ke wilayah lain, seperti Tubo dan Facei karena erupsi Gunung Gamalama.

Sementara itu, salah seorang tokoh adat di Kesultanan Ternate, Adam Mahrus mengatakan kawasan itu disebut buku bendera karena dulunya menjadi tempat untuk memantau masuknya kapal penjajah di perairan Ternate dengan isyarat bendera dinaikkan kalau terlihat ada kapal penjajah masuk.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018