Ambon, 13/11 (Antaranews Maluku) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku akan melaksanakan ekspedisi kas keliling tahap ke III selama tahun 2018 dengan menyinggahi beberapa pulau di Maluku dan Papua.

"Jadi ekspedisi yang dijadwalkan minggu terakhir Nopember 2018 kegiatannya masih sama yakni melakukan kerja sama dengan pihak TNI-AL, hanya saja anggota tim ekspedisi kali ini terdiri petugas Kantor Perwakilan BI Maluku dan Perwakilan BI Papua Barat," kata Teguh Triyono, Kepala sistim pembayaran, pengelolaan uang rupiah, layanan dan administrasi BI Maluku di Ambon, Selasa.

Rute Pulau-pulau yang akan disinggahi mulai dari Ambon, Geser, Pulau Panjang, Manawoka, Gorom, Karat, Nuweri, Fak-fak, Rumbati, dan balik lagi ke Ambon.

Dia mengatakan, kerja sama yang di bangun dengan TNI-AL dilakukan berdasarkan kerja sama Kantor Bank Indonesia Pusat dengan TNI-AL dalam hal ini pemanfaatan kapal perang, sedangkan BI Maluku selaku pelaksana saja.

"Jadi kalau tidak ada perubahan sesuai jadwal di mulai dari tanggal 22-29 Nopember 2018, jadi kita tinggal menunggu konfirmasi dari TNI-AL, ujarnya.

Kegiatan relatif masih sama, yakni penukaran uang lusuh atau yang tidak layak edar dari masyarakat akan digantikan dengan uang baru hasil cetak sempurna dari Peruri yang belum pernah dipakai samasekali.

Kemudian ada juga kegiatan sosialisasi, bagaimana kita bisa mengenal ciri-ciri uang asli rupiah, kemudian ada juga program penyerahan bantuan program BI yang selama ini tujuannya untuk kegiatan pendidikan.

Selain itu ada juga kegiatan pengobatan gratis kepada masyarakat yang disinggahi, walaupun memang kegiatan kita intinya merupakan kas keliling, namun dari pengamatan selama ini kegiatan ini cukup mendapat perhatian masyarakat dari pengobatan gratis.

"Hal ini memang wajar, karena yang kita lakukan ini rutenya hampir semua pulau terluar dan tertinggal," ujarnya.

Jangankan dokter, mungkin saja di Puskesmas-puskesmas di pulau-pulau itu tidak ada petugas kesehatan, atau belum tentu orang yang sakit pergi ke Puskesmas ada perawatnya.

"Jadi ekspedisi ini kita juga bawah Dokter, perawat maupun obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan program pengobatan gratis," katanya.

Bahkan dari hasil pengamatan selama ini, lanjutnya, pada beberapa pulau masyarakat yang datang untuk mendapatkan pengobatan cukup banyak, ada yang mencapai 200 hingga 300 orang yang terdaftar guna pengobatan gratis.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018