Ternate, 15/11 (Antaranews Maluku) - Kerajinan anyaman tikar tradisional di Kota Ternate, Maluku Utara terancam punah, karena pengrajin yang bisa membuat anyaman tikar tradisional itu semakin langka.

"Anyaman tikar tradisional dari bahan daun pandan hutan misalnya yang bisa membuat kerajinan itu di Ternate sekarang ini tinggal beberapa orang, itu pun sudah berusia tua," kata salah seorang tokoh masyarakat Ternate, Muhammad Said di Ternate, Maluku Utara (Malut), Rabu.

Di Kelurahan Takome dan Kelurahan Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat, yang dulunya sentra produksi anyaman tikar tradisional dari bahan pandan hutan, kini kerajinan itu tidak terlihat lagi karena diduga perajinnya sudah tidak ada.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Disperindag Kota Ternate, melakukan upaya pelestarian dengan cara membuka pelatihan kerajinan anyaman tikar tradisional yang instrukturnya memanfaatkan para pengrajin yang masih ada.

Melalui langka itu diharapkan ada generasi yang bisa melanjutkan produksi kerajinan anyaman tikar tradisional tersebut, apalagi masyarakat Ternate masih banyak yang menyukainya, terutama untuk kebutuhan ritual adat.

Kepala Disperindag Ternate, Nuryadin A Rahman, mengaku sudah mendapat masukan dari masyarakat mengenai kerajinan anyaman tikar tradisional yang terancam punah itu.

Pihaknya sudah pula memprogramkan pelestariannya melalui kegiatan pelatihan di daerah-daerah yang selama menjadi sentra produksi kerajinan itu.

Disperindag akan membantu dalam pemasarannya, di antaranya dengan memberi peluang kepada para perajin untuk menjual produk kerajinannya di swalayan Taranoate, yang selama ini dijadikan pusat pemasaran berbagai produk IKM di Ternate.

Ia menambahkan, Disperindag kini terus berupaya menggali semua kerajinan yang pernah dihasilkan di Ternate dan kini tidak ada lagi untuk dihidupkan kembali, karena selain sebagai bentuk pelestarian terhadap kearifan lokal, juga untuk kepentingan ekonomi, karena kerajinan seperti itu masih banyak peminatnya.

Ternate memiliki beragam produk kerajinan menarik, yang selama ini selalu menjadi cendera mata bagi para wisatawan, di antaranya kerajinan besi putih, batik tradisional, dan batu akik.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018