Ambon, 12/12 (ANTARA News) - Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa membentuk tim asisten operasi mercuri Siwalima 2018 dengan melibatkan para pejabat utama polda untuk mengawasi langsung penanganan persoalan di kawasan tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru.

"Tim asistensi yang melibatkan seluruh PJU polda ini secara bergilir akan bergantian selama tiga hari melakukan pengawasan langsung di kawasan tambang emas Gunung Botak dan sekitarnya," kata Kapolda di Ambon, Rabu.

Kebijakan Kapolda dilakukan guna mengontrol dan mengawasi masuknya penambang emas tanpa izin (PETI) serta peredaran bahan kimia beracun dan berbahaya (B3).

Tim ini secara bergantian melakukan asistensi secara langsung dimana tim pertama sudah diterjunkan sejak Senin, (10/12) dan hari ini sudah kembali ke Ambon kemudian diganti oleh tim kedua.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan, tim pertama dipimpin Karo Ops Kombes Pol Gatot Mangkurat, Direktur Lalu Lintas Kombes Pol Heru TS, Kabid TI Kombes Pol Gusti Indra dan Kabid Humas Polda Maluku.

Tim asistensi operasi Mercury ini juga dibentuk untuk mengontrol dan mengevaluasi kinerja aparat pengamanan di kawasan tambang Gunung Botak yang selama ini telah dilakukan.

"Jadi setiap tim akan bertugas selama tiga hari secara bergantian dan kalau tim pertama kembali, maka akan diganti oleh tim berikutnya sehingga berlangsung secara kontinyu.

Selain itu, tim yang dibentuk juga akan memimpin setiap kegiatan-kegiatan lapangan termasuk melakukan pertemuan dengan masyarakat adat setempat seperti yang telah dilakukan tim pertama.

"Kemarin Kami diundang masyarakat adat dan kepala kepala soa di sekitar gunung botak dan pertemuan berlangsung di Desa? Waitina, Kampung Tanah Merah, Kecamatan Wailata, Kabupaten Buru," jelas Kabid Humas.

Warga menyatakan selama ini tidak pernah mengetahui bahwa mercury dan sianida maupun bahan berbahaya yang digunakan berbahaya bagi kehidupan dan lingkungan hidup lainya.

Mereka sangat berterima kasih dan mendukung penindakan terhadap penambang emas ilegal serta peredaran mercury sianida dan bahan berbahaya lainnya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018