Ambon, 12/12 (ANTARA News) - Kepala Kejaksaan Tinggi(Kajati) Maluku, Triyono Haryanto mengingatkan jajarannya untuk tetap menjaga serta mengembangkan toleransi antarumat beragama di lingkup kejaksaan.
"Harus diakui bahwa masalah agama ini sangat sensitif sehingga saya berharap di Maluku ini pada umumnya dan Kejati secara khusus serta jajaran di daerah, tolong tanamkan dan kembangkan toleransi antarumat beragama," katanya, di Ambon, Rabu malam.
Pernyataan Kajati disampaikan pada acara perayaan Natal keluarga besar kejaksaan se-Maluku yang dihadiri Wagub Zeth Sahubrua, Wakajati Maluku, Agoes Eryl, para asisten, serta undangan lainnya.
Menurut Kajati, sepanjang agama itu diakui oleh pemerintah maka dia mempunyai hak dan kewajiban yang sama di negara ini.
"Tinggal kembali kepada diri kita masing-masing, bisa menempatkan diri sesuai dengan ajaran agama yang dianut," tegas Kajati.
Ibarat lalu lintas kalau semua menjalankan kendaraan sesuai aturan Insya Allah tidak akan bertabrakan sebab masing- masing di jalurnya.
Namun ketika terjadi tabrakan karena ada yang melewati jalur, maka itulah yang tidak mempunyai toleransi antarumat beragama.
Sub tema malam ini tentang `Membangun insan Adhyaksa dengan karya dan bakti untuk kemaajuan negeri` maka seluruh jajaran kejaksaan bisa memegangnya tanpa kecuali.
"Mudah-mudahan dengan sub tema dan perayaan malam ini, tali silaturahim atau tali persaudaraan di antara kita warga Adhyaksa bisa lebih erat lagi dan saya tidak membeda-bedakan," tandasnya.
Di hadapan Wagub Maluku dan seluruh hadirin, Kajati mengatakan jumlah aparat Adhyaksa yang muslim dan non muslim hampir sama dan Kajari Ambon Robert Ilath dipanggil serta ditunjuk sebagai ketua panitia Natal mengkoordinir semua kajari di wilayah Maluku, dan jangan ada kesan Kajati dan Wakajatinya beragama Islam lalu Natalnya tidak ramai.
"Sehingga Kajari Ambon membuat program yang alhamdullilah menurut saya sangat menarik dan cukup ramai. Saya bangga dengan ketua dan seluruh anggota panitia," ujarnya.
Apalagi sub tema ini hampir sama dengan tema waktu Raker Kejagung di Bali pekan lalu yaitu `Kukuhkan semangat baru bangun persepsi dan citra diri ukir prestasi untuk negeri` jadi substansinya hampir sama dengan sub tema Natal kali ini.
Perayaan Natal keluarga besar Kejaksaan se-Maluku juga diwarnai dengan pemberian tali asih kepada para purnabhakti Adhyaksa, Panti Asuhan Mawadah Warahma, Panti Asuhan Maria Mediatrix, Sekolah Luar Biasa Leluani, cleaning service, serta keamanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Harus diakui bahwa masalah agama ini sangat sensitif sehingga saya berharap di Maluku ini pada umumnya dan Kejati secara khusus serta jajaran di daerah, tolong tanamkan dan kembangkan toleransi antarumat beragama," katanya, di Ambon, Rabu malam.
Pernyataan Kajati disampaikan pada acara perayaan Natal keluarga besar kejaksaan se-Maluku yang dihadiri Wagub Zeth Sahubrua, Wakajati Maluku, Agoes Eryl, para asisten, serta undangan lainnya.
Menurut Kajati, sepanjang agama itu diakui oleh pemerintah maka dia mempunyai hak dan kewajiban yang sama di negara ini.
"Tinggal kembali kepada diri kita masing-masing, bisa menempatkan diri sesuai dengan ajaran agama yang dianut," tegas Kajati.
Ibarat lalu lintas kalau semua menjalankan kendaraan sesuai aturan Insya Allah tidak akan bertabrakan sebab masing- masing di jalurnya.
Namun ketika terjadi tabrakan karena ada yang melewati jalur, maka itulah yang tidak mempunyai toleransi antarumat beragama.
Sub tema malam ini tentang `Membangun insan Adhyaksa dengan karya dan bakti untuk kemaajuan negeri` maka seluruh jajaran kejaksaan bisa memegangnya tanpa kecuali.
"Mudah-mudahan dengan sub tema dan perayaan malam ini, tali silaturahim atau tali persaudaraan di antara kita warga Adhyaksa bisa lebih erat lagi dan saya tidak membeda-bedakan," tandasnya.
Di hadapan Wagub Maluku dan seluruh hadirin, Kajati mengatakan jumlah aparat Adhyaksa yang muslim dan non muslim hampir sama dan Kajari Ambon Robert Ilath dipanggil serta ditunjuk sebagai ketua panitia Natal mengkoordinir semua kajari di wilayah Maluku, dan jangan ada kesan Kajati dan Wakajatinya beragama Islam lalu Natalnya tidak ramai.
"Sehingga Kajari Ambon membuat program yang alhamdullilah menurut saya sangat menarik dan cukup ramai. Saya bangga dengan ketua dan seluruh anggota panitia," ujarnya.
Apalagi sub tema ini hampir sama dengan tema waktu Raker Kejagung di Bali pekan lalu yaitu `Kukuhkan semangat baru bangun persepsi dan citra diri ukir prestasi untuk negeri` jadi substansinya hampir sama dengan sub tema Natal kali ini.
Perayaan Natal keluarga besar Kejaksaan se-Maluku juga diwarnai dengan pemberian tali asih kepada para purnabhakti Adhyaksa, Panti Asuhan Mawadah Warahma, Panti Asuhan Maria Mediatrix, Sekolah Luar Biasa Leluani, cleaning service, serta keamanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018