Ternate, 10/1 (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate, Maluku Utara, menyatakan penyelesaian pembangunan Pasar Sabi-Sabi di kawasan Gamalama masih membutuhkan dana Rp1,8 miliar.

Kepala Disperindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman, di Ternate, Kamis, mengatakan dana yang cukup besar itu untuk menyelesaikan secara keseluruhan infrastrukturnya mulai dari penataan hingga lokasi penjualan.

Dia mengatakan Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengusulkan ke DPRD untuk realisasi pembangunan Pasar Sabi-sabi masuk dalam APBD tahun 2019.

"Kami akan petakan sesuai dengan penjualan yang bakal dijual misalnya perhiasan, asesoris yang sudah disiapkan tempat tersendiri, tinggal mereka sendiri yang desain," kata Nuryadin.

Menyinggung pasar hewan yang bertempat di Kelurahan Sulamadaha, dia mengatakan pembangunan pasar hewan itu dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate.

"Sebenarnya pasar hewan ini potensi yang sangat besar untuk memajukan PAD, kalau dipikirkan satu hari, 14-16 ekor sapi dipotong, maka kalau kita punya pasar sendiri berarti akan mendapat retribusi sangat besar," katanya.

Selain itu, kata Nuryadin, Disperindag akan melakukan penertiban bagi yang berjualan di emperan, hal ini dilakukan agar bisa menggenjot PAD di tahun ini.

"Pasar yang akan ditata ini antara lain, Pasar Gamalama, Pasar Dufa-Dufa, Pasar Bastiong dan pasar-pasar yang menjual besi putih yang sampai saat ini tidak lagi ada penagihan, sedangkan mereka menjual memakai fasilitasi daerah," ujarnya.

Namun, Disperindag belum bisa melakukan pemaksaan, karena perda mengenai zona perdagangan belum juga dikeluarkan oleh DPRD Kota Ternate, sehingga hal ini masih dalam proses penataan.

"Kalau perdanya sudah ada baru kita lakukan kebijakan sesuai dengan perda, karena saat ini kita masih memakai perda yang lama yang tidak terlalu mengikat," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019