Ambon, 17/1 (ANTARA News) - Harga telur ayam ras yang dipatok para pedagang di pasar Mardika dan Batu Merah, Kota Ambon mulai bergerak turun.

Pantauan di lokasi Pasar Mardika dan Batu merah, Kamis, para pedagang mematok harga telur ayam ras Rp1.700/butir atau sedikit bergerak turun dari Rp1.800/butir.

"Harga telur sedikit bergerak turun jika dibandingkan dengan dua hari yang lalu yang mencapai Rp1.800 hingga Rp1.900/butir," kata Dullah.

Memang ada teman-teman yang menawarkan harga bervariasi, lanjutnya, hal ini hanya untuk mencari sedikit keuntungan, karena sudah pasti disetiap ikatan ( satu ikat terdiri dari 180 butir) ada saja telur yang rusak, yakni busuk maupun ada yang pecah.

Karena itu teman-teman memisahkan yang ukuran sedikit kecil dan dipatok harga Rp1.700, sedangkan yang besar Rp1.800/butir.

Sedangkan untuk telur ayam kampung hingga kini tetap bertahan dengan harga Rp3.000/butir, harga daging ayam beku yang didatangkan dari Surabaya Rp35.000/Kg, daging ayam broiler produksi peternak lokal di patok Rp50.000 hingga Rp60.000/ekor tergantung ukuran, dan harga dagiung sapi segar Rp100.000/Kg.

Sedangkan untuk harga ikan cakalang segar masih tetap terbilang mahal, hal ini disebabklan stok agak berkurang, disamping itu ada juga istri-istri nelayan yang menjual hasil tangkapan suami mereka langsung di pasar.

Rusdi pedagang ikan cakalang segar mengatakan, harga ikan cakalang segar memang masih mahal, sebab stok agak berkurang, jadi silahkan mau membeli terserah sebab harga yang dipatok juga sesuai ukuran ikan.

"Jadi yang ukuran sebesar ini dipatok harga Rp40.000 honmgga Rp80.000/ekor, baik itu ikan cakalang, tuna, maupun jenis tatihu," ujarnya.

Bisa juga membeli eceran yang sudah di potong-potong sesuai ukuran dan harga yang sudah ditentukan.

Sedangkan ikan sembung jenis momar dan kawalinya juga masih terus bertahan yakni Rp20.000/tujuh hingga delapan ekor, itupun tergantung ukuran.

Sedangkan ikan segar jenis lainnya seperti bubara dipatok harga Rp40.000 hingga Rp50.000/ekor tergantung ukuran.

Umar, pedagang ikan momar dan kawalinya yang dikonfirmasi mengakui kalau harga ikan sejak beberap harga belakangan ini terbilang mahal, akibat arus pasok dari desa-desa nelayan agak berkurang.

"Kalau ikan momar dan kawalinya memang stoknya tetap ada, hanya saja harganya tidak bisa turun, sebab beberapa hari belakangan ini di pasok dari Pulau Seram dan Saparua, jadi pedagang memperhitungkan harga transpor," ujarnya.

Jadi untuk menutupi besarnya ongkos transpor dari desa-desa nelayan maka teman-teman pedagang sedikit mencari keuntungan dengan menaikan harga jual.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019