Arus balik penumpang melalui beberapa pelabuhan laut maupun bandara Internasional Pattimura, Kota Ambon, pada H+3 Idul Fitri 1431 Hijriyah, mulai tampak ramai. ANTARA yang melakukan pemantauan, Senin, melaporkan sedikitnya 1.115 orang penumpang tiba di Kota Ambon melalui Bandara Internasional Pattimura dengan 17 kali penerbangan. 1.155 penumpang tersebut datang dengan 17 penerbangan, antara lain 14 kali penerbangan terjadwal dengan 1.073 orang dan tiga penerbangan tidak terjadwal yang membawa 42 penumpang. Petugas Data dan Laporan (Dapor) PT. Persero Angkasa Pura I, Cabang Ambon, Leo Sahertian, mengatakan, 17 penerbangan itu mulai berlangsung sejak pukul 06.00 WIT hingga 20.40 WIT dan sebagian besar mengangkut penumpang dari Jakarta, Surabaya dan Makassar. "Rata-rata penumpang yang tiba datang dari Jakarta, Surabaya dan Makassar. Sisanya dari beberapa wilayah di Maluku dan Papua Barat diantaranya Langgur (Maluku Tenggara), Kisar (Maluku Barat Daya) Saumlaki (Maluku Tenggara Barat) dan Sorong (Papua Barat)," katanya. Dia mengakui arus balik tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2009 dikarenakan bertambahnya dua maskapai penerbangan yakni Garuda Airlines dan Nusantara Buana Airlines (NBA), sehingga total maskapai penerbangan yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Pattimura menjadi sembilan maskapai. "Sebelumnya hanya tujuh maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara ini yakni Batavia Air, Wings, Sriwijaya, Trigana, Lion, Merpati dan Deraya. Tapi kemudian Garuda Airlines dan NBA masuk pada tahun ini," ujarnya. Selain faktor penambahan maskapai penerbangan, warga memilih kembali pada Senin mengingat aktivitas perkantoran dan pendidikan mulai berlangung Selasa (14/9). "Kebanyakan warga yang kembali hari ini karena mempertimbangkan waktu kantor, perkuliahan maupun sekolah yang akan dimulai besok (selasa)," katanya. Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat dari bandara tersebut tercatat sebanyak 1.083 orang dengan 18 kali penerbangan mulai pukul 07.00 WIT hingga 21.20 WIT. "Ada 14 penerbangan terjadwal yang mengangkut 1.031 penumpang, sedangkan empat penerbangan lainnya tidak terjadwal dan hanya membawa 52 orang penumpang," katanya. Sahertian mengakui, hingga H+3 Idul Fitri tidak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan karena pengamanan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak. "Kegiatan kedatangan dan keberangkatan penumpang berlangsung lancar karena pengamannya melibatkan Polsek Bandara Pattimura Ambon, Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Pattimura Ambon, petugas keamanan PT. Angkasa Pura, Dinas Perhubungan Kota Ambon, Imigrasi serta Bea Cukai Ambon," tandasnya. Sedangkan Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, juga terlihat mulai ramai. Aktivitas embarkasi dan debarkasi di pelabuhan yang menghubungkan kepulauan Lease dan pulau Seram terlihat mulai ramai karena masyarakat balik ke Ambon setelah merayakan Idul Fitri di kampung halaman mereka. Penumpung dari Haria (pulau Saparua), pulau Nusalaut dan sejumlah pelabuhan di pulau Seram mulai berdatangan sejak pagi dengan menggunakan sejumlah kapal cepat. Jumlah penumpang datang melalui pelabuhan Tulehu sejak pukul 07:00 WIT hingga pukul 11.00 WIT tercatat sebanyak 500 orang. "Penumpang yang tiba di pelabuhan Tulehu dari Amahai (Pulau Seram), Kabupaten Maluku Tengah, pukul 09.45 WIT menggunakan kapal cepat KM Bahari I B sebanyak 200 orang, pada pukul 11.00 WIT dengan KM Bahari I, 200 orang dan pada pukul 09.30 WIT KM Matahari dari pelabuhan Haria sebanyak 100 orang," kata Basri, karyawan PT Pelayaran Darma Indah yang bertugas sebagai penjual tiket. Dia menjelaskan, kalau dilihat dari jumlah arus balik hari ini (Senin) terjadi lonjakan dibandingkan, kemarin (Minggu) karena hanya mencapai 100 orang yang datang dari Pulau Saparua. "Memang kalau kita amati, arus balik sejak dua hari sesudah Idul Fitri yakni pada 11 dan 12 September 2010, relatif sepi karena sebagian masyarakat yang kembali ke Ambon memilih transportasi penyeberangan melalui pelabuhan Waipirit, Kecamatan Kairatu menuju pelabuhan Hunimua, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon dengan mobil menuju pusat Kota Ambon," ujar Basri. Harga tiket kapal dari Pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Amahai RpRp91.000 per orang untuk kelas ekonomi dan VIP Rp150.000 per orang, sedangkan harga tiket KM Matahari dari pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Haria (Pulau Saparua) Rp30.000 per orang dan kapal cepat Rp50.000 per penumpang. Slamet Riyadi 176 Orang Sedangkan Penumpang yang tiba di ambon melalui Pelabuhan Slamet Riyadi pada H+3 Lebaran tercatat 176 orang yang berasal dari Kabupaten Buru Selatan. "Hari ini hanya dua kapal yang tiba di Pelabuhan Slamet Riyadi yakni KM. Amboina Raya dan KM. Bahari Express dari Namrole, Kabupaten Buru Selatan," kata staf KPLP Pelabuhan Slamet Riyadi, Steven. KM. Amboina Raya, tiba pukul 04.00 WIT, menurunkan 89 penumpang dari Namrole, sedangkan KM. Bahari Express --yang merapat pukul 16.30 WIT-- menurunkan 87 orang penumpang. Dia mengaku mengaku, sejak H+1 belum ada peningkatan arus balik di pelabuhan tersebut karena masih dalam suasana lebaran. "Kemungkinan puncak arus balik baru akan terjadi pada H+4 atau H+5, karena masih ada beberapa kapal dari Pulau Buru, Banda dan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah yang akan beroperasi," ujarnya. Menurut dia, arus balik penumpang Idul Fitri tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya karena banyak kapal yang merapat terlambat dari jadwal yang ditentukan. "Jadwal kapal yang tiba tidak tepat waktu karena kebanyakan harus menyinggahi desa-desa pesisir di Pulau Buru dan Seram untuk mengangkut penumpang, barulah menuju Ambon," katanya. Steven mengungkapkan, sepinya penumpang mengakibatkan beberapa kapal yang melakukan pelayaran antar-pulau terpaksa menunda keberangkatanya. "Hari ini tidak ada kapal yang berangkat karena masih sepi penumpang," katanya. Akibat sepinya penumpang, sejumlah kapal terpaksa lego jangkar di antaranya KM Gravila tujuan Pulau Banda, KM Mujur III dan V tujuan Pulau Buru, KM Amboina Star dengan tujuan Pulau Kelang dan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat. KM Bahari Express sesuai jadwal diberangkatkan Selasa (14/9) pukul 10.00 WIT, dengan tujuan Kabupaten Buru Selatan, sedangkan KM. Elizabeth akan tiba di Pelabuhan itu juga pada Selasa 17.00 WIT. Seorang anggota Polisi yang bertugas di Posko mudik pelabuhan itu, Pratu. Thymi mengaku, situasi dan kondisi keamanan di pelabuhan Slamet Riyadi sejak H-7 hingga H+2 aman dan tidak terjadi gangguan Kamtibmas. "Berdasarkan jurnal Kamtibmas di posko mudik lebaran situasi keamanan kondusif dan aman. Tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya. Yos Sudarso sepi Begitu pun arus balik di Pelabuhan Yos Sudarso juga masih terlihat sepi karena belum ada kapal penumpang yang beroperasi mengangkut penumpang yang akan kembali melalui pelabuhan tersebut. yang terlihat di pelabuhan Yos Sudarso yakni aktivitas bongkar muat barang dari salah satu kapal yang sedang merapat. "Belum ada kapal penumpang yang beroperasi hari ini, baik kapal Pelni maupun Perintis," kata petugas PT. Pelni Cabang Ambon, Idrus. Idrus mengatakan, saat ini hanya ada satu kapal Perintis yang berlabuh di ujung Pelabuhan Yos Sudarso dan baru akan berangkat besok (Selasa) malam. Kapal tersebut yakni KM. Maloli, tujuan pulau-pulau terluar di Maluku yang berada di Kabupaten Maluku Barat Daya. Pulau-pulau yang menjadi rute KM. Maloli yakni Damer - Tepa - Lelang - Lakor - Moa - Leti - Kisar - Ilwaki - Lirang dan diteruskan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM. Maloli, Dady mengatakan, kapalnya akan berangkat pada Selasa malam, pukul 20.00 WIT. "Tak bisa dipastikan berapa banyak penumpang yang akan berangkat karena tiket baru akan dijual besok sore," kata Dady. Jika melihat jumlah penumpang yang datang dari MBD pada Minggu (12/9) yang mencapai 300-an orang, maka dapat dipastikan arus balik juga akan sama banyaknya karena saat ini hanya ada satu kapal yang melayari kabupaten terjauh di Maluku itu. "Arus datang penumpang pada Minggu kemarin agak melonjak karena kapal lainnya yang juga melayari MBD sedang dalam perbaikan," katanya. Dady mengatakan, biasanya saat masih ada dua kapal yang beroperasi pada jalur pulau-pulau terluar di MBD hingga Kupang, NTT, jumlah penumpang di KM. Maloli hanya berkisar 200-an orang, namun sejak salah satu kapal menjalani perbaikan, arus penumpang di KM. Maloli meningkat. Puncak arus mudik di Ambon melalui pelabuhan laut maupun udara diperkirakan akan terjadi pada H+4 dan H+5.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010