Ternate, 6/2 (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara berupaya meningkatkan hasil tangkapan ikan dengan menyalurkan bantuan armada bagi nelayan di daerah tersebut.
"DKP akan melakukan pendataan nelayan dalam memenuhi fasilitas pendukung pendapatan mereka," kata Kadis DKP Kota Tikep, Hamid Abdul Latif, di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan DKP Tikep tahun 2019 mendapatkan dana sebesar Rp3.28 miliar yang diperuntukkan untuk penambahan armada tangkap dengan berbagai ukuran. ?
Dia menjelaskan dalam Rancangan Anggaran Kegiatan DKP tahun ini, terdapat pengadaan 34 perahu ketinting atau Arnada tangkap ukuran 3 gross ton (GT).
"Saat ini kami punya RKA juga sudah disusun, dan pada saat kami mengikuti sosialisasi di Jakarta, kota Tidore masuk dalam kategori kota yang mendapatkan bantuan DAK dengan nilai tertinggi," katanya.
Hamid menjelaskan secara detail bahwa masalah bantuan dari pemerintah pusat, tergantung pada koordinasi yang baik antara DKP Tikep dengan Bapelitbang Kota Tikep, kemudian Bapelitbang dengan Bapennas, beserta DKP dengan pihak perencanaan yang berada di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sementara itu, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kota Ternate mencatat ekspor potensi perikanan Malut mengalami peningkatan terutama di lima negara tujuan ekspor.
Kepala BKIPM Kota Ternate, Abdul Kadir, ketika dikonfirmasi mengatakan volume ekspor produk ikan nonhidup sejak tahun 2017 senilai Rp3,1 miliar dan hingga akhir 2018 untuk produk ikan Malut mencapai Rp18,5 miliar.
Hasil ekspor perikanan tersebut menggunakan maskapai Garuda Indonesia yang bersedia melakukan ekspor berbagai komoditi hasil perikanan Malut mulai dari Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, Amerika.
Sedangkan, untuk komoditas hasil perikanan yang diekspor seperti jenis ikan tuna mencapai 26.000 kg, frozen yellowfin tuna 72,362 kg, jenis cakalang, tongkol dan kembung mencapai 61,480 kg yang telah diekspor ke lima negara tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"DKP akan melakukan pendataan nelayan dalam memenuhi fasilitas pendukung pendapatan mereka," kata Kadis DKP Kota Tikep, Hamid Abdul Latif, di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan DKP Tikep tahun 2019 mendapatkan dana sebesar Rp3.28 miliar yang diperuntukkan untuk penambahan armada tangkap dengan berbagai ukuran. ?
Dia menjelaskan dalam Rancangan Anggaran Kegiatan DKP tahun ini, terdapat pengadaan 34 perahu ketinting atau Arnada tangkap ukuran 3 gross ton (GT).
"Saat ini kami punya RKA juga sudah disusun, dan pada saat kami mengikuti sosialisasi di Jakarta, kota Tidore masuk dalam kategori kota yang mendapatkan bantuan DAK dengan nilai tertinggi," katanya.
Hamid menjelaskan secara detail bahwa masalah bantuan dari pemerintah pusat, tergantung pada koordinasi yang baik antara DKP Tikep dengan Bapelitbang Kota Tikep, kemudian Bapelitbang dengan Bapennas, beserta DKP dengan pihak perencanaan yang berada di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sementara itu, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kota Ternate mencatat ekspor potensi perikanan Malut mengalami peningkatan terutama di lima negara tujuan ekspor.
Kepala BKIPM Kota Ternate, Abdul Kadir, ketika dikonfirmasi mengatakan volume ekspor produk ikan nonhidup sejak tahun 2017 senilai Rp3,1 miliar dan hingga akhir 2018 untuk produk ikan Malut mencapai Rp18,5 miliar.
Hasil ekspor perikanan tersebut menggunakan maskapai Garuda Indonesia yang bersedia melakukan ekspor berbagai komoditi hasil perikanan Malut mulai dari Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, Amerika.
Sedangkan, untuk komoditas hasil perikanan yang diekspor seperti jenis ikan tuna mencapai 26.000 kg, frozen yellowfin tuna 72,362 kg, jenis cakalang, tongkol dan kembung mencapai 61,480 kg yang telah diekspor ke lima negara tersebut.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019