Ternate, 15/2 (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengharapkan peran masyarakat setempat dalam mencegah terjadinya banjir, yang selalu mengancam daerah ini setiap musim hujan.
"Salah satu peran masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir adalah tidak membuang sampah di kali agar tidak menghambat aliran air saat hujan," kata Kepala BPBD Ternate Hasim Yusup di Ternate, Jumat.
Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Ternate selama ini, umumnya?disebabkan meluapnya air di kali setelah adanya hujan deras karena kali dipenuhi dengan sampah yang dibuang masyarakat.
Menurut dia, tingkat kesadaran masyarakat di Ternate untuk tidak membuang sampah di kali relatif rendah, tercermin dari hasil survei yang menyebutkan lebih dari 20 persen warga Ternate masih membuang sampah di kali.
Peran lainnya dari masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir adalah mempersempit kali dengan berbagai jenis bangunan serta tidak merusak atau mengalihfungsikan kawasan hutan dan perkebunan yang selama ini menjadi kawasan penyangga kota Ternate.
BPBD Ternate bersama instansi terkait lainnya di daerah ini, menurut Hasim Yusup, telah melakukan upaya untuk mencegah terjadinya banjir, di antaranya membangun tanggul sungai di sejumlah lokasi.
Selain itu, melakukan normalisasi sejumlah kali yang selama ini menjadi alur aliran lahar dingin Gunung Gamalama, seperti kali Tugurara di Tubo yang pada 2012 silam sempat dilanda banjir lahar dingin yang mengakibatkan belasan warga meninggal dunia.
Ia menambahkan, BPBD juga terus melakukan mitigasi masyarakat dalam mengantisipasi bencana banjir, termasuk bencana lainnya untuk meminimalisir dampak dari bencana itu.
Petugas BPBD Ternate juga selalu diturunkan ke lapangan setiap ada potensi terjadinya bencana banjir, sehingga jika sampai terjadi bencana banjir mereka bisa langsung mengarahkan masyarakat untuk melakukan upaya penyelamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Salah satu peran masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir adalah tidak membuang sampah di kali agar tidak menghambat aliran air saat hujan," kata Kepala BPBD Ternate Hasim Yusup di Ternate, Jumat.
Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Ternate selama ini, umumnya?disebabkan meluapnya air di kali setelah adanya hujan deras karena kali dipenuhi dengan sampah yang dibuang masyarakat.
Menurut dia, tingkat kesadaran masyarakat di Ternate untuk tidak membuang sampah di kali relatif rendah, tercermin dari hasil survei yang menyebutkan lebih dari 20 persen warga Ternate masih membuang sampah di kali.
Peran lainnya dari masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir adalah mempersempit kali dengan berbagai jenis bangunan serta tidak merusak atau mengalihfungsikan kawasan hutan dan perkebunan yang selama ini menjadi kawasan penyangga kota Ternate.
BPBD Ternate bersama instansi terkait lainnya di daerah ini, menurut Hasim Yusup, telah melakukan upaya untuk mencegah terjadinya banjir, di antaranya membangun tanggul sungai di sejumlah lokasi.
Selain itu, melakukan normalisasi sejumlah kali yang selama ini menjadi alur aliran lahar dingin Gunung Gamalama, seperti kali Tugurara di Tubo yang pada 2012 silam sempat dilanda banjir lahar dingin yang mengakibatkan belasan warga meninggal dunia.
Ia menambahkan, BPBD juga terus melakukan mitigasi masyarakat dalam mengantisipasi bencana banjir, termasuk bencana lainnya untuk meminimalisir dampak dari bencana itu.
Petugas BPBD Ternate juga selalu diturunkan ke lapangan setiap ada potensi terjadinya bencana banjir, sehingga jika sampai terjadi bencana banjir mereka bisa langsung mengarahkan masyarakat untuk melakukan upaya penyelamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019