Ambon, 27/2 (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR-RI daerah pemilihan Maluku, Mercy Chriesty Barends menyerahkan 500 kilogram padi "si Denok" hasil penelitian dan pengembangan ilmu pebgetahuan dan teknologi nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

Padi tersebut diserahkan kepada para petani di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Rabu.

Mercy Barends didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) SBB, Mansur Tuharea dan Penasihat Teknis Pimpinan BATAN bidang Kerja Sama Internasional, Ferhat Aziz.

Varietas padi inpari tersebut diserahkan kepada tiga dari delapan kelompok penerima di Desa Waimital.

Penyerahan bantuan juga dirangkai sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan (litbang) BATAN bertema "Pemanfaatan Hasil Litbang BATAN Demi Kesejahteraan masyarakat" kepada puluhan petani dari Desa Waimital, Gemba, Waihatu dan Waipirit.

Mercy mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan hasil kerja sama Komisi VII DPR-RI dengan Batan untuk menyosialisasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan lembaga non kementerian tersebut kepada masyarakat.

"Jadi kinerja Batan tidak `menyeramkan` seperti namanya, tetapi memanfaatkan teknologi nuklir untuk menghasilkan varietas ungulan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di tanah air, termasuk di Maluku," ujarnya.

Khusus untuk pengembangan sektor pertanian di Indonesia, pihaknya mendorong sejumlah program kerja sama yang melibatkan Batan, Lembaga Ilmu Pengetahuan dan teknologi (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Khusus padi si Denok hasil riset oleh Batan, saat ini menjadi rebutan para petani di seluruh Indonesia," tandasnya.

Padi yang diserahkan merupakan jenis baru yang dimuliakan Batan melalui mutasi nuklir dengan masa 100 hari tanam sudah panen, di mana dalam setahun bisa tiga kali panen dengan kapasitas produksi 6,9 ton hingga 9,1 ton gabah kering giling (GKG).

Dia berharap, para petani di SBB dan kabupaten Pulau Buru yang juga kebagian 200 Kg, dapat mengembangkan varietas padi ungul tersebut sekaligus melakukan adobsi teknologi, sehingga berdampak meningkatkan kesejahteraan para petani di masa mendatang.

"Saya berharap melalui bantuan ini ada pola pengembangan bibit di SBB, sehingga hasilnya dapat dibagikan kepada para petani lainnya, sehingga tidak tergantung bantuan dari pusat," ujarnya.

Sekda SBB, Mansur Tuharea, mengapresiasi bantuan varietas padi hasil mutasi nuklir yang dilakukan Batan dapat meningkatkan produksi padi di kabupaten tersebut.

"Saya berharap para petani dapat mengujicoba pengembangan padi bantuan ini, sehingga hasilnya berdampak meningkatkan kesejahteraan dan produksi padi dari daerah ini," ujarnya.

Sekda mengakui, sebelumnya hanya mengetahui teknologi nuklir hanya dipakai untuk pengembangan atom sebagai senjata pembunuh massal, karena berkaca dari tragedi jatuhnya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 1945.

"Semasa SMA saya hanya tahu penggunaan teknologi nuklir karena tragedi Hirosima - Nagasaki. Tetapi ternyata saat ini nuklir banyak bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Karena itu, Sekda Mansur meminta pimpinan Batan dapat membantu menciptakan teknologi baru yang bermanfaat untuk pengembangan berbagai komoditi ungulan di kabupaten tersebut di masa mendatang.?

Penasihat Teknis Batan bidang Kerja Sama Internasional, Ferhat Aziz, menyatakan kebanggaan dapat mendedikasikan kemajuan teknologi nuklir untuk peningkatan ekonomi masyarakat Maluku melalui pemberian bibit padi ungul, mengingat lembaga non Kementerian tersebut didirikan oleh tokoh Maluku yakni Prof. Dr. Gerrit A. Siwabessy pada tahun 1958 yang saat itu masih bernama Lembaga Tenaga Atom.

"Ini dedikasi kami kepada masyarakat Maluku atas jasa Prof Gerrit Siwabessy yang telah mendirikan lembaga ini, dan kini berkembang menjadi lembaga riset untuk mendukung kepentingan pemerintah menyejahterakan masyarakat," katanya.

Dia menambahkan, penyerahan varietas padi hasil mutasi nuklir tersebut sebagai salah satu upaya untuk lebih memperkenalkan keberadaan lembaga tersebut agar lebih diketahui masyarakat.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019