PT Taliabu Golf Indonesia (PT TGI) menargetkan produksi minyak cengkeh di Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), Maluku Utara (Malut) dengan penggunaan bahan baku daun cengkeh berjumlah 5 ton per hari.

"Kami terapkan sistem pembelian daun cengkeh di sini dengan harga Rp1,200 per kg, karena kita tahu daun yang dikirim  belum terlalu prima, karena masih tercampur dengan daun yang sudah lama,  terbukti dari yang diproduksi, kalaupun ada satu karung bagus, karung berikutnya kurang bagus," kata Dirut PT Taliabu Golf Indonesia, Fifiria Juanti dihubungi dari Ternate, Senin.

Menurut dia, daun yang lama itu harus disapu dulu, kemudian menunggu berguguran daun yang baru karena di daun baru yang hasilnya bagus.

"Kami sangat berharap agar masyarakat Taliabu berparsitipasi, meraka tidak hanya menunggu musim panen saja, namun perlu diketahui bahwa, daun yang selama ini mereka bakar dan buang, itu uang semua, jadi paling tidak ada pergerakan perekonomian, mereka tidak hanya menunggu di masa panen cengkeh," harapnya.

Dia mengakui, pihaknya belum melakukan produksi karena, baru saja dilakukan penandatanganan sewa gedung, setalah itu kami kumpulkan bahan baku, sampai sudah banyak, baru kami lakukan produksi dan saat ini, kami hanya melakukan uji coba dan itupun hasinya belum maksimal.

Olehnya itu, pihaknya mengaku kalau hasil penyulingan yang tidak maksimal pada saat ujicoba disebabkan karena penggunaan bahan baku yang kurang berkualitas atau daun yang sudah lama di bawah pohon kemudian diambil dan dijadikan sebagai bahan baku peyulingan sehingga hasil dari penyulingan itu kurang berkualitas.

"Daun awal yang diambil dari hasil penyapu pertama, itu pasti hasilnya kurang bagus. Jadi kalau kita bilang produksi, kalau memang bahan baku sudah kita kumpulkan banyak, kita punya target penyediaan bahan baku 5000 kg per hari," katanya.

Terkait dengan proses penjualan, pihaknya akan mengirim ke Pulau Jawa, karena mereka punya ekspotir di Pulau Jawa, dan produksi ini kami bekerja sama dengan Perusda Pulau Taliabu.

"Selama uji coba penyulingan, kami sudah menghasilkan 80 kg, namun hasilnya masih kurang maksimal, karena untuk dikirim ke jakarta, mereka punya standarnya dan hasil yang peroleh masih jauh dari standar yang ditetapkan," ujarnya. 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019