Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) terus melakukan berbagai upaya untuk mengekspor langsung tiga komoditas unggulan daerah ini yakni cengkih, pala dan kopra yang selama ini hanya dijadikan komoditas perdagangan antarpulau.

"Pemprov Malut telah melakukan kesepakatan dengan berbagai pihak terkait seperti Bank Indonesia, Bea Cukai dan Karantina untuk merealisasikan ekspor ketiga komoditas tersebut," kata Kepala Pertanian Malut Idhan Umasangaji di Ternate, Selasa.

Selain itu, Pemprov Malut terus mengupayakan kerja sama dengan eksportir di Pulau Jawa untuk menampung komoditas cengkih, pala dan kopra Malut dan kemudian mengekspornya langsung dari Malut atau melalui pelabuhan ekspor daerah lain.

Menurut dia, ketiga komoditas perkebunan tersebut sebenarnya sejak dulu telah menembus pasar ekspor, tetapi tidak terdata karena para eksportir memasukannya sebagai komoditas ekspor dari daerah tempat melakukan ekspor, di antaranya Surabaya dan Jakarta.

Kalau ekspor dilakukan dari Malut dan kalaupun melalui daerah lain tetap didata sebagai komoditas asal Malut maka selain dapat memberikan nilai tambah bagi daerah dan meningkatkan harga di tingkat petani, juga Malut bisa memiliki data pasti mengenai kegiatan ekspornya setiap tahun.

Produksi cengkin, pala dan kopra di Malut, menurut Idham Umasangaji, cukup potensial untuk diekspor, cengkih misalnya mencapai 4.000 ton per tahun, pala 6.700 ton per tahun dan kopra sekitar 240.000 ton per tahun, yang umumnya memiliki kualitas ekspor.

Khusus untuk komoditas kopra, Distan Malut terus mengarahkan para petani kelapa agar mulai memproduksi kopra putih, karena harganya lebih baik dan lebih diminati di pasaran ekspor jika dibandingkan dengan kopra hitam seperti yang diproduksi petani di Malut selama ini.

Ia menambahkan, infrastruktur untuk melakukan ekspor langsung ketiga komoditas perkebunan tersebut di Malut sudah cukup memadai, pelabuhan misalnya kini sudah memiliki fasilitas bongkar muat peti kemas yang sesuai standar, khususnya yang ada di pelabuhan Ahmad Yani Ternate.

Bea Cukai juga sudah bisa melayani administrasi kegiatan ekspor di Malut, demikian halnya Karantina Pertanian sudah memiliki personel dan peralatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap komoditas yang akan diekspor langsung dari daerah ini.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019