Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada Maret 2019 mengalami deflasi sebesar 3,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 154,23.
"Deflasi Kota Tual terjadi karena adanya penurunan IHK pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 10,20 persen, kelompok perumahan, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen," kata Kepala BPS Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Selasa.
Sedangkan inflasi terjadi pada empat kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,01 persen, kelompok pengeluaran pendidikan,rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen, pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 8,52 persen.
Dumangar mengatakan, komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Tual yang mengalami kenaikan harga memberikan andil terhadap inflasi Kota Tual sebesar 1,4874 persen dan komoditi-komoditi yang mengalami penurunan harga memberikan andil bagi deflasi Kota Tual sebesar 4,5167 persen.
Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah angkutan udara, ikan cakalang, talas, cabai rawit, dan cumi-cumi, sedangkan yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah embal gepe, ikan kembung, bayam, ikan momar dan kakap putih.
Pada Maret 2019, dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota lainnya mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 0,86 persen dengan IHK 132,17 dan inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang dan bekasi sebesar 143,56 dan 133,26. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 3,03 persen dengan IHK 154,23 dan terendah terjadi di Kota Sampit, Batam dan Palembang sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 138,62, 137,48, dan 131,94," ujarnya.
Dumangar menambahkan, dari 82 kota IHK di Indonesia pada Februari 2019 IHK Kota Ambon menduduki peringkat 61, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat pertama, inflasi tahun kalender Kota Ambon pertama , dan inflasi dari tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat enam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Deflasi Kota Tual terjadi karena adanya penurunan IHK pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 10,20 persen, kelompok perumahan, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen," kata Kepala BPS Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Selasa.
Sedangkan inflasi terjadi pada empat kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,01 persen, kelompok pengeluaran pendidikan,rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen, pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 8,52 persen.
Dumangar mengatakan, komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Tual yang mengalami kenaikan harga memberikan andil terhadap inflasi Kota Tual sebesar 1,4874 persen dan komoditi-komoditi yang mengalami penurunan harga memberikan andil bagi deflasi Kota Tual sebesar 4,5167 persen.
Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah angkutan udara, ikan cakalang, talas, cabai rawit, dan cumi-cumi, sedangkan yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah embal gepe, ikan kembung, bayam, ikan momar dan kakap putih.
Pada Maret 2019, dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota lainnya mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 0,86 persen dengan IHK 132,17 dan inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang dan bekasi sebesar 143,56 dan 133,26. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 3,03 persen dengan IHK 154,23 dan terendah terjadi di Kota Sampit, Batam dan Palembang sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 138,62, 137,48, dan 131,94," ujarnya.
Dumangar menambahkan, dari 82 kota IHK di Indonesia pada Februari 2019 IHK Kota Ambon menduduki peringkat 61, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat pertama, inflasi tahun kalender Kota Ambon pertama , dan inflasi dari tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat enam.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019