Ambon (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Maluku mencatat indeks harga konsumen gabungan pada Agustus 2023 di provinsi itu mengalami deflasi sebesar 0,30 persen.
"Berdasarkan rilis dari BPS Maluku indeks harga konsumen gabungan pada Agustus kembali mengalami penurunan dan lebih rendah dibandingkan Juli 2023 yang juga mengalami deflasi 0,09 persen," kata Kepala Kantor BI Maluku Rawindra Ardiansah di Ambon, Kamis.
Menurut dia realisasi inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku tersebut juga lebih rendah dibandingkan capaian nasional yang mengalami deflasi 0,02 persen atau juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya .
Secara spasial, penurunan tekanan harga gabungan kota di Maluku didorong oleh deflasi yang juga terjadi di Kota Ambon sebesar 0,35 persen atau lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.
Meskipun demikian , penurunan lebih dalam tertahan oleh peningkatan tekanan inflasi di Kota Tual yang mengalami inflasi 0,41 persen , meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi.
Secara kelompok, tekanan harga yang menurun didorong kelompok makanan, minuman dan tembakau dan juga kelompok transportasi.
Pada Agustus 2023 kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,91 persen . Penurunan inflasi kelompok tersebut bersumber dari sub kelompok komoditas hortikultura seperti beras, bawang merah, dan cabai merah yang masing-masing mengalami deflasi sebesar 4,60 persen , 0,81 persen , dan 24,53 persen .
Selain itu, penurunan ini sejalan dengan kondisi cuaca yang semakin membaik pada Agustus 2023 sehingga mendukung produksi pangan di Maluku.
Pada komoditas beras hal ini seiring dengan peningkatan suplai di tengah panen selain itu, deflasi beras juga terkonfirmasi oleh penurunan pertumbuhan harga GKG.
Pada kelompok transportasi, tercatat mengalami deflasi hingga 0,44 persen , dengan komoditas pendorong deflasi utama adalah komoditas angkutan udara. Hal ini sejalan dengan penurunan harga avtur di Maluku, dan juga penurunan permintaan pasca musim HBKN dan libur di Maluku.
Secara tahunan, pada Agustus 2023 tekanan inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku mengalami penurunan. Inflasi tahunan tercatat sebesar 3,18 persen , menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 4,23 persen dan sekaligus lebih rendah dari tingkat inflasi nasional sebesar 3,27 persen .
Tingkat inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku tersebut juga berada pada sasaran inflasi Nasional 2023 yang ditetapkan pada rentang 3,0+1 persen (yoy).
Menurunnya tekanan inflasi pada dua bulan terakhir, juga merupakan peran sinergi dan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan intensif untuk meredam tingkat inflasi, khususnya yang berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Untuk menghadapi risiko kedepan khususnya dari El Nino dan peningkatan permintaan pada HBKN akhir tahun, TPID di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terus merumuskan berbagai strategi untuk meredam risiko tekanan inflasi ke depan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan pada Agustus 2023 adalah gelar pangan murah dan operasi pasar secara rutin, pertemuan TPID Kota Tual dan Maluku Tenggara, mengikuti rakornas dan juga rapat monitoring dan evaluasi TPIP, dan kegiatan lain, guna mendukung capaian inflasi yang terkendali.
Maluku mengalami deflasi 0,30 persen pada Agustus 2023
Kamis, 7 September 2023 13:58 WIB