Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menerapkan pola operasi kapal tiba berangkat dalam rangka menjaga kelancaran pada jalur penyeberangan pada saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
“Dalam rangka menjaga kelancaran pada jalur penyeberangan, kami akan menerapkan tindakan menahan atau memperlambat jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah (delaying system), zona penyangga (buffer zone) dan pemeriksaan tiket hingga pemberlakuan pola operasi kapal tiba bongkar berangkat,” kata Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan di Ambon, Jumat.
Hal ini disampaikannya saar melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Ketupat Salawaku Tahun 2025 untuk pengamanan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah. Apel dilaksanakan di lapangan Letkol Pol (Purn) Chr. Tahpary, Tantui, Kota Ambon.
Operasi Kepolisian Terpusat ini resmi digulirkan melalui penyematan pita tanda operasi oleh Kapolda Maluku, selaku inspektur apel kepada perwakilan Polisi Lalu Lintas Polda Maluku, Pomdam XV/Pattimura dan Jasa Raharja.
Apel gelar pasukan turut dihadiri Wakil Gubernur Maluku Abdullah, Wakapolda Maluku, Irdam XV/Pattimura, Danlantamal IX/Ambon, Danlanud Pattimura, Kakanwil Kemenag Maluku, beserta Forkopimda Maluku lainnya dan stakeholder terkait.
Saat membacakan amanat Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kapolda mengatakan, apel gelar pasukan merupakan bentuk komitmen untuk memastikan kesiapan personel dan sarpras, serta memperkuat sinergisitas dengan pemangku kepentingan terkait dalam rangka pengamanan mudik serta perayaan hari raya idul fitri 1446 hijriah dapat berjalan aman, tertib, dan lancar.
Berdasarkan survei Kemenhub RI, potensi pergerakan masyarakat selama libur lebaran 2025 mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara 146,48 juta orang.
“Jumlah ini diperkirakan akan dapat berubah mengingat sewaktu-waktu, pengalaman kita pada pengamanan lebaran tahun sebelumnya, jumlah realisasi pemudik jauh lebih besar dibanding angka survei," ujarnya.
Selain itu, terdapat stimulus kebijakan pemerintah yang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat untuk melaksanakan mudik, antara lain diskon tarif tiket dan tol, kebijakan kerja di mana saja, hingga perpanjangan masa libur sekolah.
Operasi ini melibatkan 164.298 personel gabungan di seluruh Indonesia dan akan menempati 2.835 pos, yang terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, serta 309 pos terpadu, sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi masyarakat yang sedang melakukan perjalanan, serta pengamanan terhadap 126.736 objek pengamanan berupa Masjid, lokasi Shalat Idul Fitri, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, bandara.
Pelayanan yang ramah dan responsif juga harus menjadi prioritas selama pengamanan mudik lebaran 2025.
“Tampilkan sosok petugas yang humanis, berikan edukasi dan imbauan kepada pengemudi untuk istirahat sejenak guna menghindari microsleep, lakukan pengecekan kesehatan pengemudi, kondisi kendaraan, kesiapan rambu- rambu dan lampu penerangan, serta siagakan personel pada titik-titik rawan kecelakaan.
"Optimalkan layanan pengaduan dan pelaporan tanggap darurat, baik terhadap gangguan kamtibmas maupun kemacetan pada jalur mudik," ucapnya.