Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi itu pada Februari 2019 mengalami defisit sebesar 11,95 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Pada Februari 2019 Maluku melakukan kegiatan ekspor senilai 0,55 juta dolar AS, dan nilai impornya mencapai 12,50 juta dolar AS," kata Kepala BPS Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Sabtu.

Hal ini dapat diartikan bahwa neraca perdagangan luar negeri Maluku mengalami defisit sebesar 11,95 juta dolar AS.

Dumangar mengatakan sepanjang  2018 provinsi tersebut selalu mengalami defisit karena tingginya impor barang yang didominasi dari sektor migas.

"Di sisi lain, ekspor Maluku pada sektor nonmigas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari luar negeri," ujarnya.

Ekspor migas Maluku selama Januari sampai dengan Desember 2018 hanya sebesar 40,70 juta dolar AS, sedangkan impor migas dari luar negeri mencapai 478,55 juta dolar AS ditambah dengan impor nonmigas sebesar 0,04 juta dolar AS pada Januari sampai dengan Februari 2019.

Dumangar menambahkan, neraca volume perdagangan luar negeri pada Januari-Februari 2019 juga mengalami defisit sebesar 49,09 ribu ton. Besar volume impor Maluku (49,27 ribu ton) dibanding ekspor sebesar 0,18 ribu ton.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019