Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Argentina, Uruguay, dan Paraguay Sulaiman yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, mengatakan akan berfokus pada upaya mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia-Argentina.
“Kalau lihat data tahun 2022, memang defisit neraca perdagangan kita kurang lebih 1,8 miliar dolar AS (dengan Argentina). Kita banyak bergantung pada (komoditas seperti) pakan ternak dan kedelai dari sana. Ini yang coba kita upayakan supaya ekspor kita naik, defisit kita bisa berkurang,” kata Sulaiman.
Selain meningkatkan ekspor, dia juga akan menjajaki kerja sama investasi di antara kedua negara.
Sebagai sesama negara anggota G20, menurut Sulaiman, Indonesia dan Argentina memiliki banyak potensi kerja sama yang dapat ditindaklanjuti.
“Kita juga punya MoU (nota kesepahaman) kerja sama di bidang olahraga, jadi kita akan lanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh dubes sebelumnya,” kata dia.
Sementara itu dengan Uruguay, Sulaiman akan lebih memprioritaskan upaya perlindungan WNI mengingat setiap tahun terdapat sekitar 1.000 hingga 1.500 pelaut Indonesia yang berlabuh di negara Amerika selatan itu.
Sulaiman merupakan diplomat karir yang bergabung di Kementerian Luar Negeri RI sejak 1991.
Dia ditunjuk sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Argentina, Uruguay, dan Paraguay setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di DPR pada Februari lalu.
Akhir bulan ini, Sulaiman akan bertolak ke Buenos Aires dan menjalankan tugasnya dari ibu kota Argentina itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dubes Sulaiman fokus kurangi defisit neraca perdagangan RI-Argentina