Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara (Malut) menyatakan optimistis target partisipasi masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya dalam pemilu pada 17 April 2019 meningkat untuk melahirkan calon pemimpin yang berkualitas dan demokratis.

"Kami intensif melakukan sosialisasi mengenai pemilu 2019 di berbagai elemen dan lapisan masyarakat, sehingga target partisipasi masyarakat untuk memilih bisa tercapai," kata Ketua KPU Malut, Sahrani Somadayo saat memimpin pelaksanaan Pemilu run yang dipusatkan di Taman Nukila Kota Ternate, Minggu.

Menurut dia, program Pemilu run yang diikuti ratusan warga ini membuktikan kalau pesta demokrasi pada 2019 ini disambut dengan suka cita dan jangan golput.

Dia mengatakan, berbagai momentum sosialisasi ini berlanjut hingga ke pemilu, mari berbondong-bondong datang ke TPS untuk mencoblos, sehingga target partisipas pemilih menggunakan hak pilih bisa mencapai di atas 77,5 persen.

Dalam kegiatan itu, KPU menyosialisasikan daftar calon DPRD kabupaten/kota, provinsi, hingga DPR-RI dan DPD serta presiden dan menyatakan, seluruh Surat Suara (SS) telah disortir dan terdistribusi ke seluruh kabupaten/kota dan lebih diprioritaskan TPS terjauh didistribusikan.

Olehnya itu, pada 10 hari ini tidak ada lagi kendala dalam distribusi SS, karena tujuh hari sebelum hari H belum terdistribusi maka masuk dalam emergensi dan ini menjadi prioritas utama penyelenggara.

Dia mengatakan, permintaan pergantian SS yang rusak paling lambat H-5 sudah ada di kabupaten/kota masing-masing, meski begitu, pihaknya bisa memastikan bahwa, paling lambat hari ini seluruhnya sudah harus selesai.

"Sebab rata-rata semua sudah hampir selesai, sehingga menunggu seluruhnya di kabupaten/kota barulah dilakukan permintaan satu kali sesuai hasil sortir SS baik rusak maupun terkena tinta semua tetap diganti," ujarnya.

Dirinya optimistis pemilu 2019 akan berjalan aman dan lancar, sehingga para pemilih diajak untuk datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya.

Sementara itu, Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba mengajak pemilih di Malut untuk menyalurkan hak politiknya  di TPS, jangan salah coblos, pemilu berdaulat negara kuat target partisipasi pemilih 77,5 persen.

Sedangkan, Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Malut, Aziz Marsaoly menyatakan, ada tiga komponen dalam pemilu nanti yakni penyelenggara, peserta pemilu dan pemilih.

Oleh karena itu, dirinya menyatakan kalau penyelenggara baik itu KPU maupun Bawaslu perlu menjaga integritas untuk melahirkan pemilu yang demokratis dan independen, tentunya berbagai konflik kepentingan tidak muncul pasca-pencoblosan dan penghitungan surat suara hingga penetapan hasil pemilu 2019 oleh KPU nanti
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019