Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Kota Ambon bertekad mewujudkan ibu kota provinsi Maluku sebagai Daerah Tertib Ukur(DTU).

Kepala Disperindag Kota Ambon, Pieter Leuwol di Ambon, Kamis mengatakan setelah pencanangan Ambon sebagai DTU, pihaknya berupaya mengimplementasikan tertib ukur dengan merubah pola penjualan menggunakan timbangan.

"Tertib ukur kita berupaya mengalihkan pola penjualan khususnya pedagang ikan dari sistem tumpukan menjadi penjualan menggunakan timbangan," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan sosiasisasi secara bertahap ke pedagang untuk merubah pola penjualan menggunakan timbangan.

"Belum semua pedagang menggunakan timbangan sebagai alat ukur dalam transaksi penjualan, tetapi kita secara bertahap melakukan sosialisasi sehingga semua transaksi perdagangan wajib menggunakan timbangan," katanya.

Pieter mengakui, kota Ambon selama ini mengalami inflasi,  di mana sektor perikanan kerap menjadi pemicu, penyebabnya adalah perbedaan rumus penghitungan.

"Selama ini petugas BPS menghitung harga penjualan komoditas perikanan per kilogram, sementara pedagang masih menjual ikan per tumpuk. Jika transaksi penjualan menggunakan sistem timbangan, maka secara otomatis memudahkan petugas BPS melakukan pencatatan serta menghindari terjadinya inflasi," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memberikan bantuan timbangan sebanyak 250 unit kepada pedagang ikan dan sayur.

Pihaknya juga melakukan tera ulang peralatan Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapan (UTIP), sebagai upaya untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.

Tera ulang juga merupakan kebijakan nasional untuk mewujudkan DTU, sebagai upaya penormalan kembali alat ukur atau timbangan pedagang sesuai standar, sehingga seluruh barang dalam keadaan terbungkus benar-benar sesuai ukuran.

Setelah dilakukan pengecekan dan ukurannya maka timbangan pedagang akan diberikan tanda tera khusus dan resmi, untuk melindungi konsumen.

"Ukurannya harus sama jika satu kilogram barang yang telah dikemas ukurannya memang sama, kami berupaya menghindari pedagang yang melakukan tindakan curang terhadap pembeli," kata Pieter.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019