Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) kota Tual dan kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memperingati Hari Bumi 2019 dengan melakukan penanaman 1.000 bibit pohon di daerah tersebut.
"Saya apresiasi kegiatan ini yang diprakasai oleh FKPA Tual dan Malra melalui penanaman seribu pohon. Semoga melalui momentum ini lebih banyak lagi komunitas pencinta alam yang peduli dan bersama-sama pemerintah daerah membangun daerah ini melalui langkah-langkah yang cerdas dan menginspirasi banyak orang," kata Bupati Malra M. Thaher Hanubun di Langgur, Sabtu.
Bupati mengakui dirinya bangga dengan banyak bertumbuhnya komunitas anak muda Kei yang dengan caranya sendiri-sendiri telah menunjukkan kepedulian yang luar biasa guna membantu Pemda dalam upaya mempromosikan aksi-aksi sosial dan lingkungan yang sehat.
Ia percaya aksi-aksi seperti penanaman 1.000 bibit pohon itu tumbuh dengan tulus dari pergerakan dengan pikiran yang cerdas guna mendukung kemajuan daerah.
"Hari bumi sedunia adalah momentum bagi manusia untuk memikirkan langkah-langkah strategis dan cerdas dalam memelihara ketahanan bumi yang semakin rapuh oleh perilaku yang tidak ramah lingkungan," kata bupati.
Isu pemanasan global, sampah plastik dan lainnya adalah isu-isu yang telah menjadi perhatian dunia, namun Malra secara aktif telah mendorong pemanfaatan akomoditas alam secara lebih sehat.
Penanaman seribu bibit pohon adalah bentuk aksi untuk menangkal isu pemanasan global.
Sementara untuk sampah plastik, Pemda telah mengeluarkan edaran kepada seluruh OPD untuk tidak menggunakan botol plastik dalam setiap kegiatan pemerintah sekalipun dirasakan hal ini sangat sulit dilakukan kerana faktor efisiensi dan efektifitas, namun upaya ini terus dilakukan dan diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang signifikan.
Pemda juga mengupayakan sosialisasi tentang menjaga kebersihan dalam rangka mendorong percepatan akselerisasi pembangunan di sektor pariwisata dimana kebersihan menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan pariwisata.
"Kita sadari sungguh Malra masih dapat dikatakan sehat alamnya, namun hal ini tidak lalu membutakan kita terhadap upaya menjaga dan memelihara alam yang kita miliki. Ini menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab Pemda," katanya.
Thaher berharap FKPA Tual dan Malra dapat menjadi pelopor gerakan Malra Hijau dan Malra Bersih yang juga selaras dengan visi dan misi Pemda.
"Teruslah berkarya, tunjukkan bahwa kaum muda evav adalah kaum muda milenial yang peduli pada alamnya. Mari kita pelihara alam ini dengan baik, wariskan alam yang sehat bagi anak cucu kita," katanya.
Pantauan Antara, aksi penanaman 1.000 bibit pohon di Langgur, ibu kota Malra, dihadiri berbagai komunitas selain pencinta alam, yakni organisasi kepemudaan, komunitas pariwisata, dan komunitas lain di Kepulauan Kei.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Saya apresiasi kegiatan ini yang diprakasai oleh FKPA Tual dan Malra melalui penanaman seribu pohon. Semoga melalui momentum ini lebih banyak lagi komunitas pencinta alam yang peduli dan bersama-sama pemerintah daerah membangun daerah ini melalui langkah-langkah yang cerdas dan menginspirasi banyak orang," kata Bupati Malra M. Thaher Hanubun di Langgur, Sabtu.
Bupati mengakui dirinya bangga dengan banyak bertumbuhnya komunitas anak muda Kei yang dengan caranya sendiri-sendiri telah menunjukkan kepedulian yang luar biasa guna membantu Pemda dalam upaya mempromosikan aksi-aksi sosial dan lingkungan yang sehat.
Ia percaya aksi-aksi seperti penanaman 1.000 bibit pohon itu tumbuh dengan tulus dari pergerakan dengan pikiran yang cerdas guna mendukung kemajuan daerah.
"Hari bumi sedunia adalah momentum bagi manusia untuk memikirkan langkah-langkah strategis dan cerdas dalam memelihara ketahanan bumi yang semakin rapuh oleh perilaku yang tidak ramah lingkungan," kata bupati.
Isu pemanasan global, sampah plastik dan lainnya adalah isu-isu yang telah menjadi perhatian dunia, namun Malra secara aktif telah mendorong pemanfaatan akomoditas alam secara lebih sehat.
Penanaman seribu bibit pohon adalah bentuk aksi untuk menangkal isu pemanasan global.
Sementara untuk sampah plastik, Pemda telah mengeluarkan edaran kepada seluruh OPD untuk tidak menggunakan botol plastik dalam setiap kegiatan pemerintah sekalipun dirasakan hal ini sangat sulit dilakukan kerana faktor efisiensi dan efektifitas, namun upaya ini terus dilakukan dan diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang signifikan.
Pemda juga mengupayakan sosialisasi tentang menjaga kebersihan dalam rangka mendorong percepatan akselerisasi pembangunan di sektor pariwisata dimana kebersihan menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan pariwisata.
"Kita sadari sungguh Malra masih dapat dikatakan sehat alamnya, namun hal ini tidak lalu membutakan kita terhadap upaya menjaga dan memelihara alam yang kita miliki. Ini menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab Pemda," katanya.
Thaher berharap FKPA Tual dan Malra dapat menjadi pelopor gerakan Malra Hijau dan Malra Bersih yang juga selaras dengan visi dan misi Pemda.
"Teruslah berkarya, tunjukkan bahwa kaum muda evav adalah kaum muda milenial yang peduli pada alamnya. Mari kita pelihara alam ini dengan baik, wariskan alam yang sehat bagi anak cucu kita," katanya.
Pantauan Antara, aksi penanaman 1.000 bibit pohon di Langgur, ibu kota Malra, dihadiri berbagai komunitas selain pencinta alam, yakni organisasi kepemudaan, komunitas pariwisata, dan komunitas lain di Kepulauan Kei.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019