Pertunjukan tarian tradisional "tore" dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar turut mewarnai kemeriahan sambang griya dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah di kediaman Gubernur Maluku Murad Ismal di Kota Ambon, Rabu.
Tari tore ditampilkan oleh sekitar 20 warga asal Pulau Larat, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, saat bersilaturahmi ke kediaman dinas Gubernur Maluku di kawasan Mangga Dua, Kelurahan Nusaniwe.
Para penari itu merupakan masyarakat adat Suku Tanimbar dari Pulau Larat yang tinggal di berbagai kawasan di Kota Ambon.
Mengenakan pakaian berwarna kuning dan hitam, warga Pulau Larat yang menari sebagian besar adalah ibu-ibu dan remaja putri. Mereka menampilkan tari tore itu di area pelataran parkir kediaman Gubernur.
Kendati hujan gerimis terus mengguyur hingga pertunjukan selesai, mereka tetap bersemangat menari.
Dalam kebudayaan Suku Tanimbar, tari tore merupakan tarian suka cita yang kerap ditarikan di berbagai perayaan, seperti upacara adat dan keagamaan, maupun untuk sekadar hiburan.
Di masa lalu, tarian ini dibawakan untuk merayakan kemenangan perang antarsuku. Tari tore biasanya dibawakan oleh banyak orang dan berbagai kalangan tanpa memandang usia dan gender, baik laki-laki maupun perempuan, ataupun tua dan muda. Jumlah penarinya bisa mencapai puluhan orang.
Gerakannya sendiri tidak begitu sulit untuk dibawakan, karena hanya mengandalkan goyangan badan dan gerakan kaki berbaris secara teratur mengikuti irama nyanyian berbahasa tradisional Tanimbar.
Sekilas tarian ini tampak mirip dengan tari sajojo, tarian pergaulan dari Provinsi Papua.
Pertunjukan tari tore oleh warga asal Pulau Larat menjadi hiburan tersendiri bagi para tamu yang berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Gubernur Murad dan istri Widya Pratiwi.
Ratusan tamu dari berbagai kalangan dan usia, terlihat begitu menikmati pertunjukan tersebut, sebagian dari mereka bahkan tampak menggerak-gerakan badan dan mengetuk-ngetukan kaki di lantai mengikuti irama tarian.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Tari tore ditampilkan oleh sekitar 20 warga asal Pulau Larat, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, saat bersilaturahmi ke kediaman dinas Gubernur Maluku di kawasan Mangga Dua, Kelurahan Nusaniwe.
Para penari itu merupakan masyarakat adat Suku Tanimbar dari Pulau Larat yang tinggal di berbagai kawasan di Kota Ambon.
Mengenakan pakaian berwarna kuning dan hitam, warga Pulau Larat yang menari sebagian besar adalah ibu-ibu dan remaja putri. Mereka menampilkan tari tore itu di area pelataran parkir kediaman Gubernur.
Kendati hujan gerimis terus mengguyur hingga pertunjukan selesai, mereka tetap bersemangat menari.
Dalam kebudayaan Suku Tanimbar, tari tore merupakan tarian suka cita yang kerap ditarikan di berbagai perayaan, seperti upacara adat dan keagamaan, maupun untuk sekadar hiburan.
Di masa lalu, tarian ini dibawakan untuk merayakan kemenangan perang antarsuku. Tari tore biasanya dibawakan oleh banyak orang dan berbagai kalangan tanpa memandang usia dan gender, baik laki-laki maupun perempuan, ataupun tua dan muda. Jumlah penarinya bisa mencapai puluhan orang.
Gerakannya sendiri tidak begitu sulit untuk dibawakan, karena hanya mengandalkan goyangan badan dan gerakan kaki berbaris secara teratur mengikuti irama nyanyian berbahasa tradisional Tanimbar.
Sekilas tarian ini tampak mirip dengan tari sajojo, tarian pergaulan dari Provinsi Papua.
Pertunjukan tari tore oleh warga asal Pulau Larat menjadi hiburan tersendiri bagi para tamu yang berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Gubernur Murad dan istri Widya Pratiwi.
Ratusan tamu dari berbagai kalangan dan usia, terlihat begitu menikmati pertunjukan tersebut, sebagian dari mereka bahkan tampak menggerak-gerakan badan dan mengetuk-ngetukan kaki di lantai mengikuti irama tarian.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019