Ambon (ANTARA) - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XX berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Ambon menggelar Festival Budaya Daerah Maluku 2025 dengan tema "Ambon Kota Musik Dunia untuk Maluku".
Festival budaya daerah 2025 menampilkan kolaborasi sanggar seni Kota Ambon dan dua sanggar binaan BPKW XX dari Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini juga menjadi momentum persiapan pengusulan alat musik Tahuri sebagai Warisan Budaya Dunia.
Kasubbag Umum BPKW XX, Stenli R. Loupatty menyatakan, festival budaya daerah memiliki dua dimensi penting, yakni sebagai puncak apresiasi seni dan wujud akuntabilitas lembaga.
Kegiatan ini katanya, menutup seluruh rangkaian program pemajuan kebudayaan tahun 2025 yang telah dilaksanakan BPK Wilayah XX di berbagai wilayah, mulai dari Masela, Wulurat, Victoria, Masohi, Banda, Pelauw, hingga Saparua.
Ia menegaskan komitmen BPKW XX terhadap transparansi anggaran dan tata kelola yang bersih. Hal ini dibuktikan dengan capaian BPK Wilayah XX yang berhasil masuk ke tahap seleksi Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZIWBK).
Prestasi ini menjadikan BPKW XX satu dari hanya tiga instansi di Provinsi Maluku yang berhasil mencapai tahapan tersebut.
“Kesuksesan festival budaya daerah adalah bukti konkret bahwa kerja pemajuan kebudayaan didukung oleh integritas birokrasi yang profesional,” katanya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum persiapan pengusulan alat musik Tahuri sebagai Warisan Budaya Dunia.
Sementara itu Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta menegaskan posisi strategis Kota Ambon sebagai "Baileo" atau rumah bersama yang inklusif bagi seluruh entitas budaya di Maluku.
Ia menyatakan dukungan BPKW XX sangat penting dalam memperkuat ekosistem kebudayaan dan mengukuhkan citra Ambon sebagai Kota Musik Dunia UNESCO melalui pelestarian berbasis komunitas.
“Melalui semangat dimulai dan berakhir di Ambon, BPKWXX dan Pemkot Ambon berkomitmen menjaga sinergisitas pusat dan daerah demi pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan di Kota Ambon, dan Maluku,” katanya.
