Lomba pemandu museum yang digelar museum Siwalima merupakan upaya meningkatkan rasa cinta generasi muda Maluku akan sejarah dan budaya daerah itu.

Kepala Museum Siwalima Ambon Jean Saiya menyatakan, lomba pemandu museum yang digelar terbuka untuk umum dengan kategori usia 17 hingga 30 tahun dan dibatasi untuk 30 orang.

"Lomba tahun ini dikuti 19 peserta yang terdiri dari siswa SMA, mahasiswa dan ASN sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang museum," katanya di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, tahun 2019 museum menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Penyelengaraan Museum dan Taman Budaya (BOPMTB), untuk menyiapkan kegiatan agar masyarakat lebih mengenal museum.

"Setelah mendaftar para peserta rutin datang untuk mempelajari isi museum siwalima, bukan hanya sejarah berdiri museum tetapi juga koleksi yang ada didalamnya, selain itu juga menginfromasikan melalui media sosial, " ujarnya.

Peserta lanjutnya setelah mempelajari sejarah dan koleksi, juga akan menyampaikan sejarah dan budaya berdirinya museum siwalima serta koleksi yang ada, baik itu koleksi "Masterpiece" maupun sumbangan dari berbagai pihak.

"Lomba kali ini hanay difokuskan di ruang sejarah dan budaya karena hanya diikuti 19 peserta. Kedepan setelah kegiatan kita akan meningkatkan dengan melaksanakan kegiatan duta museum," katanya.

Jean mengakui, pemandu museum selama ini dianggap tidak terlalu penting, padahal pemandu merupakan garda terdepan yang dapat menyampaikan informasi tetang museum tersebut.

Para pemandu museum lanjunya, langsung berhadapan dengan pengunjung sejak tiba di museum . Mereka bertugas menyambut, memberikan ucapan selamat datang, lalu mengantarkan para pengunjung berkeliling, menjelaskan isi museum, dan diakhir juga yang mengucapkan salam perpisahan kepada para pengunjung.

"Kesan yang diberikan pemandu museum akan terpatri di hati pengunjung. Jika pengunjung mendapat kesan baik, tentu mereka akan mengapresiasi, memberitahu kerabat tentang museum, tetapi sebaliknya jika tidak berkesan maka kualitas museun akan menurun," tandasnya.

Saat ini ditambahkannya, jumlah pemadu museum siwalima sebanyak tujuh orang yang terdiri dari enam orang ASN dan satu honorer.

"Kita juga belum memiliki tenaga bahasa, antropologi, arkologi dan sejarah, kedepan diharapkan ada perhatian dari dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku terkait SDM museum sehingga ada penambahan tenaga bahasa dan bidang lainnya," katanya.

Baca juga: Museum Siwalima gelar lomba mewarnai pahlawan nasional Pattimura

Baca juga: Museum Siwalima wariskan budaya ke anak usia dini

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019