Harga telur ayam ras di Piru, ibu kota kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku saat ini kembali turun dari Rp310.000 per ikat (180 butir) menjadi Rp300.000 per ikat.

Seorang pedagang di Piru, Win, dihubungi dari Ambon, Kamis membenarkan turunnya harga telur ayam ras dibandingkan pekan lalu.

"Turunnya harga telur ayam ras ini karena stok cukup banyak, sedangkan permintaan relatif kurang," ujarnya.

Dia mengemukakan, sebenarnya menjelang perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah harga telur ayam ras produksi peternak desa Hatusua, kabupaten SBB sempat turun dengan bervariasi Rp290.000 - Rp300.000 per ikat, sedangkan per rak saat ini juga stabil yakni Rp55.000.

Pengadaan telur ayam ras dari para peternak di desa Hatusua, kabupaten SBB,  sekali beli 100 ikat. 

Hanya saja, produksi para peternak telur ayam ras di desa Hatusua masih terbatas, makanya sering stok berkurang sehingga mempengaruhi harganya, di mana pada akhir Mei 2019 melonjak hingga Rp335.000 per ikat.

Telur ayam ras produksi peternak di desa Hatasua dibeli sejak 2018 karena kualitasnya baik, tidak busuk atau pecah saat tiba di Piru.

"jarak tempuh Piru - Hatusua hanya sekitar 40 menit sehingga kualitas produksi telur dari sana terjamin," kata Kong.
    
Disinggung harga bawang, dia menjelaskan, bawang merah Rp42.000 per Kg atau turun diandingkan pekan lalu Rp47.000 per Kg, sedangkan bawang putih Rp42.000 per Kg.

"Distributor di kota Ambon menginformasikan harga bawang merah bakal mengalami kenaikan karena  stok berkurang sedangkan  bawang putih yang diimpor dari China stok relatif cukup ," kata Win.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019