Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Maluku Utara (Malut) menyatakan, investor tertarik untuk membangun pabrik minyak kelapa di Sidangoli, Halmahera Barat (Halbar) untuk mendukung peningkatan produksi ekonomi petani setempat.
"Kami melihat keluhan masyarakat tentang anjloknya kopra dengan langkah pertama adalah mendatangkan industri yang harus bisa mengangkat harga kopra dan bulan September tahun ini, rencana akan dilakukan pembangunan pabrik minyak kelapa oleh perusahaan Minerba Coconut di Sidangoli," kata Ketua HKTI Provinsi Malut, Danny Missy usai pertemuan dengan Gubernur KH Abdul Ghani Kasuba di Sofifi, Selasa.
Danny yang juga Bupati Halmahera Barat ini mengatakan setelah dari Surabaya, peralatan mesin untuk pabrik sudah ada semua sudah lengkap tinggal pengurusan berkas-berkas di notaris dan sebagainya dan bulan September rencana runing untuk pembangunannya.
"Saya sudah lihat rangka bajanya, mesinnya semua sudah lengkap.Ini hanya tinggal kita kejar masalah perijinan dan sebagainya, September mereka sudah dibangun," ujar Danny.
Menurut dia, pabrik minyak kelapa tersebut membutuhkan sekitar 200 ton per hari, baik kopra maupun buah kelapa sehingga dari Kabupaten/Kota bisa terserap dengan begitu harga kopra bisa berangsur-angsur pulih.
"HKTI hadir disitu, artinya kalau sudah ada disini, ngapain kirim diluar ini butuh banyak 200 ton per hari dan melalui Gubernur kita melakukan intervensi-intervensi positif supaya petani-petani lokal kita bisa hidup perekonomiannya bisa naik," katanya.
Danny menyatakan, jika kopra dikirim keluar daerah terus dengan permainan harga diluar tidak diketahui petani di bawah akan berteriak padahal permainan harganya bukan di daerah tetapi pembeli-pembeli dari luar mencoba memainkan harga.
"Mudah-mudahan dengan hadirnya pabrik ini, berangsur-angsur pulih harga kopra ini dan mari kita berdoa bersama-sama agar taraf hidup petani di Malut meningkat setelah beroperasinya pabik tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Kami melihat keluhan masyarakat tentang anjloknya kopra dengan langkah pertama adalah mendatangkan industri yang harus bisa mengangkat harga kopra dan bulan September tahun ini, rencana akan dilakukan pembangunan pabrik minyak kelapa oleh perusahaan Minerba Coconut di Sidangoli," kata Ketua HKTI Provinsi Malut, Danny Missy usai pertemuan dengan Gubernur KH Abdul Ghani Kasuba di Sofifi, Selasa.
Danny yang juga Bupati Halmahera Barat ini mengatakan setelah dari Surabaya, peralatan mesin untuk pabrik sudah ada semua sudah lengkap tinggal pengurusan berkas-berkas di notaris dan sebagainya dan bulan September rencana runing untuk pembangunannya.
"Saya sudah lihat rangka bajanya, mesinnya semua sudah lengkap.Ini hanya tinggal kita kejar masalah perijinan dan sebagainya, September mereka sudah dibangun," ujar Danny.
Menurut dia, pabrik minyak kelapa tersebut membutuhkan sekitar 200 ton per hari, baik kopra maupun buah kelapa sehingga dari Kabupaten/Kota bisa terserap dengan begitu harga kopra bisa berangsur-angsur pulih.
"HKTI hadir disitu, artinya kalau sudah ada disini, ngapain kirim diluar ini butuh banyak 200 ton per hari dan melalui Gubernur kita melakukan intervensi-intervensi positif supaya petani-petani lokal kita bisa hidup perekonomiannya bisa naik," katanya.
Danny menyatakan, jika kopra dikirim keluar daerah terus dengan permainan harga diluar tidak diketahui petani di bawah akan berteriak padahal permainan harganya bukan di daerah tetapi pembeli-pembeli dari luar mencoba memainkan harga.
"Mudah-mudahan dengan hadirnya pabrik ini, berangsur-angsur pulih harga kopra ini dan mari kita berdoa bersama-sama agar taraf hidup petani di Malut meningkat setelah beroperasinya pabik tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019