Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat impor Maluku pada Juni 2019 mencapai 18,27 juta dolar Amerika Serikat atau menurun sekitar 34,35 persen dibandingkan impor Mei 2019 yang tercatat sebesar 27,83 juta dolar Amerika Serikat.

"Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-Juni 2019 mencapai 119 juta dolar Amerika Serikat atau menurun 53,17 persen dibanding pada periode yang sama tahun 2018," kata  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin.

Selama Januari-Juni 2019 negara impor asal Maluku adalah Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia, impor terbesar dari Singapura dengan nilai 80,79 juta dolar Amerika Serikat.

Dumangar mengatakan, komoditi yang di impor berasal dari sektor migas dan non migas. 

"Komponen migas masih menjadi sektor utama impor Maluku yakni mencapai 98,48 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar 82,75 persen," katanya.

Jenis komoditi barang non migas yang diimpor selama Januari-Juni 2019 yakni mesin penyembur uap air atau pasir dan mesin jet pelempar semacam itu, radiator pompa cairan, pompa udara, perangkat pembangkit tenaga listrik dan bagiannya.

Menurut Dumangar, seluruh impor pada Januari-Juni 2019 melalui pelabuhan bongkar Yos Sudarso Ambon, pelabuhan Tulehu, Maluku Tengah, pelabuhan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), pelabuhan Dobo, Kabupaten Aru, dan pelabuhan Namlea di Pulau Buru.

Dumangar menambahkan, komoditas migas yang diimpor pada periode Januari-Juni 2019 berupa bahan bakar motor, bertimbal, tidak dicampur, minyak bahan bakar motor dari RON lainnya-tidak dicampur, minyak bahan bakar, dan bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunyai titik nyala 23 derajat selsius atau lebih.

Sedangkan komoditas  non migas yang diimpor berupa cairan tipe sentrifugal dengan ukuran diameter inlet tidak melebihi 200, pompa air dengan flow rate tidak melebihi 8.000 m3/jam.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019