Para distributor dan pedagang kebutuhan pokok di Ternate, Maluku Utara (Malut) mengaku cuaca ekstrem yang melanda di perairan Malut dalam sepekan terakhir tidak menghambat pasokan kebutuhan pokok ke daerah ini.

"Pengangkutan kebutuhan pokok dari daerah asal ke Ternate menggunakan kapal dan sejauh ini masih tetap bisa berlayar meski cuaca ekstrem melanda perairan Malut," kata salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Ternate, Suhardi, Selasa.

Kebutuhan pokok di Ternate sebagian besar didatangkan dari daerah lain, baik dari sejumlah kabupaten/kota di wilayah Malut maupun dari sejumlah provinsi seperti Sulawesi Utara dan Jawa Timur yang kesemuanya menggunakan angkutan laut.

Menurut dia, tidak adanya hambatan pasokan kebutuhan pokok dari daerah asal ke Ternate maka harganya di pasaran setempat dipastikan akan tetap stabil karena harga naik kalau stoknya berkurang akibat pasokan terhambat.

Namun khusus menghadapi  Idul Adha harga sejumlah kebutuhan pokok tidak tertutup kemungkinan akan naik karena biasanya permintaan masyarakat meningkat dan itu dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga.

Kepala Dinas  Perindustrian dan Peradagangan (Disperindag) Kota Ternate Nuryadin A Rahman juga membenarkan tidak adanya hambatan pasokan kebutuhan pokok ke daerah ini dalam kondisi cuaca ekstrem yang melanda perairan Malut, untuk itu masyarakat diimbau tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan kebutuhan pokok, terutama dalam menghadapi Idul Adha.

Sesuai pantauan Disperindag Ternate di pasaran setempat, harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan hanya ikan, akibat kurangnya stok ikan di pasaran menyusul terbatasnya pasokan ikan dari nelayan sebagai dampak dari cuaca ekstrim yang melanda perairan Malut.

Ia menambahkan, Disperindag Ternate bersama sejumlah pihak terkait telah berhasil melobi pemilik kapal yang melayani angkutan komoditas kebutuhan pokok dari Bitung, Sulawesi Utara ke Ternate untuk menurunkan biaya angkut dari Rp25 ribu per koli menjadi Rp15 ribu per koli.

Adanya penurunan biaya angkut komoditas kebutuhan pokok yang didatangkan dari Sulawesi Utara itu diharapkan dapat menekan harga di pasaran setempat, karena salah satu alasan para pedagang untuk menaikkan harga selama ini adalah mahalnya biaya angkut saat mendatangkan dari Bitung.
 

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019