Bandara Gamarmalamo Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) masih ditutup aktivitasnya, karena dampak dari erupsi gunung Dukono sangat mengganggu penerbangan ke bandara tersebut.

Kepala Bandara Gamarmalamo Saifudin dihubungi dari Ternate, Selasa, menyatakan, pihaknya melakukan penutupan bandara akibat dampak dari erupsi gunung Dukono yang menyebabkan sebaran debu vulkanik terdapat di sekitaran bandara sejak hari Minggu (4/8) lalu.

Pihaknya bakal melakukan pengamatan secara periodik dan mengimbau kepada calon penumpang agar bersabar terkait penutupan Bandara Galela, karena penutupan ini adalah masalah alam dan bukan kesalahan dari maskapai penerbangan.

"Kami pantau secara periodik, terkait kapan bandara akan di buka kembali belum bisa kami sampaikan karena debu vulkanik masih mengganggu penerbangan di Gamarmalamo," katanya.

Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemerintah Daerah Kabupaten Halut sebelumnya, menyatakan, erupsi gunung itu tidak akan akan mengganggu jalan setapak dari Mamuya hingga ke kawasan Gunung Dokuno.

Kepala Disparbud Halut Syahril Djurumudi dihubungi secara terpisah mengatakan, dengan pembangunan jalan ini, maka panorama di Gunung Dokuno bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang akan dikembangkan.

Sebab, dengan jalan Stapak dari desa mamuya kecamatan Galela hingga ke puncak gunung Dukono yang dibangun pada 2019 ini, maka memudahkan para pengunjung ke gunung itu.

Dia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan jalan stapak di Pemerintah Pusat (Pempus) yang jaraknya 14 kgm dari desa Mamuya ke puncak Dukono dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019.

"Anggaran diusulkan sebesar Rp27 miliar yang diperuntukkan membangun jalan stapak sepanjang 14 km," kata Syahril.

Dia menambahkan, tujuannya dibangun jalan stapak tersebut untuk mempercepat rentan kendali perjalanan para wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke puncak Gunung Dukono.

"Biasanya perjalanan menuju puncak dukono menempuh waktu perjalanan kurang lebih 4 jam, jika sudah terealisasi pembangunan stapak maka hanya 2-3 jam saja para wisatawan sudah sampai ke puncak dukono," tandasnya.

Selain pembangunan jalan setapak, usulan pembangunan sarana dan prasarana pendukung spot wisata bawah laut yang terkenal Underwater Vulkanonya di perairan desa Pune dan ini yang diyakini menjadi destinasi yang akan di buru para wisatawan asing.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019