Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara, diminta memanfaatkan keberadaan ojek "online" di daerah ini untuk kepentingan pariwisata, seperti yang dilakukan daerah lainnya di Indonesia.
"Pemkot Ternate dapat menjamin kerja sama dengan para pengendara ojek 'online' untuk ikut mempromosikan potensi pariwisata di daerah ini kepada setiap penumpang ojek 'online'," kata pemerhati pariwisata di Maluku Utara (Malut) Djamaluddin di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, melalui cara seperti itu diharapkan penumpang ojek "online", terutama yang baru datang di Ternate akan tertarik untuk diantarkan mengunjungi berbagai objek wisata di daerah ini, apalagi lokasinya pada umumnya tidak jauh dari pusat Kota Ternate.
Oleh karena itu, menurut dia, para pengendara ojek "online" harus dibekali berbagai pengetahuan mengenai potensi pariwisata di Ternate, termasuk di antaranya sejarah yang terkait dengan keberadaan suatu objek wisata.
Misalnya, keberadaan objek wisata Danau Tolire, pengendara ojek "online" harus mengetahui secara utuh sejarah danau yang terletak di kaki Gunung Gamalama itu, begitu pula sejarah mengenai Kedaton Kesultanan Ternate yang menjadi salah satu tujuan utama wisatawan saat berkunjung ke daerah ini.
Anggota Komisi I DPRD Ternate Djunaidi Baharuddin juga berpandangan serupa, bahwa ojek "online" juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif di daerah ini.
Dalam aplikasi "online" telah dimasukkan berbagai usaha ekomomi kreatif di Ternate, seperti yang bergerak di bidang kuliner yang jumlahnya sekitar 900-an, sehingga pemasaran produk usaha kuliner itu bisa memanfaatkan ojek "online".
"Jadi pro-kontra mengenai keberadaan ojek 'online' di Ternate harus diakhiri, karena harus mengedepankan manfaat bagi masyarakat dan daerah secara umum, tentu harus pula melihat kepentingan pihak lain," katanya.
Misalnya, kepentingan ojek "online" yang selama ini sudah beroperasi di Ternate, dapat diupayakan solusinya dengan cara mendorong manajemen ojek "online" untuk memprioritaskan ojek pangkalan dalam perekrutan pengemudi ojek "online".
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Pemkot Ternate dapat menjamin kerja sama dengan para pengendara ojek 'online' untuk ikut mempromosikan potensi pariwisata di daerah ini kepada setiap penumpang ojek 'online'," kata pemerhati pariwisata di Maluku Utara (Malut) Djamaluddin di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, melalui cara seperti itu diharapkan penumpang ojek "online", terutama yang baru datang di Ternate akan tertarik untuk diantarkan mengunjungi berbagai objek wisata di daerah ini, apalagi lokasinya pada umumnya tidak jauh dari pusat Kota Ternate.
Oleh karena itu, menurut dia, para pengendara ojek "online" harus dibekali berbagai pengetahuan mengenai potensi pariwisata di Ternate, termasuk di antaranya sejarah yang terkait dengan keberadaan suatu objek wisata.
Misalnya, keberadaan objek wisata Danau Tolire, pengendara ojek "online" harus mengetahui secara utuh sejarah danau yang terletak di kaki Gunung Gamalama itu, begitu pula sejarah mengenai Kedaton Kesultanan Ternate yang menjadi salah satu tujuan utama wisatawan saat berkunjung ke daerah ini.
Anggota Komisi I DPRD Ternate Djunaidi Baharuddin juga berpandangan serupa, bahwa ojek "online" juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif di daerah ini.
Dalam aplikasi "online" telah dimasukkan berbagai usaha ekomomi kreatif di Ternate, seperti yang bergerak di bidang kuliner yang jumlahnya sekitar 900-an, sehingga pemasaran produk usaha kuliner itu bisa memanfaatkan ojek "online".
"Jadi pro-kontra mengenai keberadaan ojek 'online' di Ternate harus diakhiri, karena harus mengedepankan manfaat bagi masyarakat dan daerah secara umum, tentu harus pula melihat kepentingan pihak lain," katanya.
Misalnya, kepentingan ojek "online" yang selama ini sudah beroperasi di Ternate, dapat diupayakan solusinya dengan cara mendorong manajemen ojek "online" untuk memprioritaskan ojek pangkalan dalam perekrutan pengemudi ojek "online".
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019