Pemerhati pendidikan meminta DPRD Maluku Utara mendukung penganggaran untuk program-program yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Saya mengamati selama ini program peningkatan kualitas SDM yang diagendakan, yang diusung Pemprov Malut, tidak berjalan secara baik karena anggarannya kurang mendapat dukungan dari DPRD," kata Muslimin, pemerhati pendidikan di Maluku Utara, di Ternate, Senin.

Ia mencontohkan, program pemberian beasiswa kepada putra putri berprestasi, termasuk dosen, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi belum berjalan baik karena DPRD belum memprioritaskan penganggarannya.

Menurut dia, Maluku Utara belum bisa mengelola secara optimal potensi sumber daya alam di sektor pertanian, perikanan, pertambangan, dan pariwisata karena belum cukup memiliki SDM berkualitas.

Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menyatakan sejak dilantik menjadi gubernur periode jabatan 2014-2019 salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal.

Program peningkatan SDM tersebut mencakup pemberian beasiswa kepada putra-putri berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dan doktor dengan target dalam lima tahun lahir sedikitnya 1.000 doktor di Maluku Utara.

Namun, Gubernur mengakui, program itu belum berjalan sesuai harapan karena usul pemerintah untuk mengalokasikan dana Rp100 miliar per tahun untuk program tersebut tidak semuanya disetujui oleh DPRD.

Ia menyatakan akan mengupayakan realisasi program tersebut pada masa jabatan periode keduanya (2019-2024).

Selain menyediakan program beasiswa, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, pemerintah provinsi juga membenahi infrastruktur pendidikan, memeratakan sebaran tenaga guru ke seluruh wilayah, dan memperbanyak kegiatan pelatihan.
 

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019