Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Aru, kabupaten Kepulauan Aru telah menyerahkan 11 anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati yang selamat dari pembunuhan oleh tiga rekan ABK lainnya pada 16 Agustus 2019 di perairan Dobo ke Polres setempat.
"Penyerahan 11 orang ABK ini dilakukan Danlanal Aru Letkol Laut (P) Sahatro Silaban kepada Wakapolres Aru Kompol A Sena untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas insiden berdarah tersebut," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat, di Ambon, Kamis.
Selain menyerahkan 11 ABK yang selamat, TNI AL bersama polres setempat juga telah mengevakuasi dua jasad ABK lainnya yang ditemukan telah meninggal dunia saat terjun ke laut ketika terjadi aksi kekerasan di atas KM Mina Sejati yang merupakan kapal penangkap cumi-cumi tersebut.
Namun 23 ABK lainnya, termasuk tiga oknum ABK yang diduga sebagai pelaku pembantaian sejauh ini belum diketahui keberadaannya, sehingga TNI Angkatan Laut masih melakukan upaya pencarian.
Menurut Kabid Humas, awalnya ada 13 orang yang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dari perkelahian dan pembunuhan yang dilakukan masinis bersama dua orang ABK.
Namun, dua orang meninggal dunia dan 11 ABK (termasuk nakhoda) yang selamat ditolong oleh KM Gemilang Samudera yang kebetulan posisinya berada di sekitar perairan Dobo yang dekat dengan posisi KM Mina Sejati.
Selanjutnya KRI Teluk Lada-521 dengan komandan Letkol Laut (P) Gunawan Hutahuruk mengevakuasi delapan ABK KM Mina Sejati ke Dermaga Yos Sudarso Dobo, sedangkan tiga ABK lainnya yang selamat beserta dua jenazah dievakuasi dengan kapal nelayan KM Gemilang Samudera.
"Dengan diserahkan 11 ABK yang selamat ini, maka polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap mereka motif sesungguhnya dari tiga pelaku yang melakukan pembunuhan di atas kapal itu," katanya pula.
Sebelumnya, Kapolres Pulau Aru AKBP Adolf Bormasa menyatakan pihaknya telah siap untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap peristiwa berdarah di atas KM Mina Sejati bila seluruh ABK yang selamat telah dievakuasi ke Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Penyerahan 11 orang ABK ini dilakukan Danlanal Aru Letkol Laut (P) Sahatro Silaban kepada Wakapolres Aru Kompol A Sena untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas insiden berdarah tersebut," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat, di Ambon, Kamis.
Selain menyerahkan 11 ABK yang selamat, TNI AL bersama polres setempat juga telah mengevakuasi dua jasad ABK lainnya yang ditemukan telah meninggal dunia saat terjun ke laut ketika terjadi aksi kekerasan di atas KM Mina Sejati yang merupakan kapal penangkap cumi-cumi tersebut.
Namun 23 ABK lainnya, termasuk tiga oknum ABK yang diduga sebagai pelaku pembantaian sejauh ini belum diketahui keberadaannya, sehingga TNI Angkatan Laut masih melakukan upaya pencarian.
Menurut Kabid Humas, awalnya ada 13 orang yang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dari perkelahian dan pembunuhan yang dilakukan masinis bersama dua orang ABK.
Namun, dua orang meninggal dunia dan 11 ABK (termasuk nakhoda) yang selamat ditolong oleh KM Gemilang Samudera yang kebetulan posisinya berada di sekitar perairan Dobo yang dekat dengan posisi KM Mina Sejati.
Selanjutnya KRI Teluk Lada-521 dengan komandan Letkol Laut (P) Gunawan Hutahuruk mengevakuasi delapan ABK KM Mina Sejati ke Dermaga Yos Sudarso Dobo, sedangkan tiga ABK lainnya yang selamat beserta dua jenazah dievakuasi dengan kapal nelayan KM Gemilang Samudera.
"Dengan diserahkan 11 ABK yang selamat ini, maka polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap mereka motif sesungguhnya dari tiga pelaku yang melakukan pembunuhan di atas kapal itu," katanya pula.
Sebelumnya, Kapolres Pulau Aru AKBP Adolf Bormasa menyatakan pihaknya telah siap untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap peristiwa berdarah di atas KM Mina Sejati bila seluruh ABK yang selamat telah dievakuasi ke Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019