Puluhan personel Brimob dan Polair dipimpin Wakil Direktur Polair Polda Maluku, AKBP Sigit hari ini bertolak menuju Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru guna mencari 23 anak buah kapal KM. Mina Sejati yang sampai hari ini belum diketahui keberadaannya.
"Polda Maluku telah memberangkatkan 22 personel terdiri dari Pol Air 11 orang dan Brimob 11 orang dipimpin Wadirpolair AKBP Sigit ke Aru guna membantu Polres setempat dalam melakukan pencarian terhadap 23 ABK yang dinyatakan hilang," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat di Ambon, Minggu.
Polres Aru juga masih memeriksa 11 ABK kapal penangkap cumi yang berhasil selamat dalam aksi perkelahian antara para ABK di atas kapal pada 16 Agustus 2019 di perairan Dobo, yang menyebabkan 13 orang termasuk nahkoda meloncat ke laut dan ditolong KM. Gemilang Samudra, namun dua orang diantaranya meninggal dunia.
Dua korban tewas masing-masing M. Masrohin beralamat di Desa Pener, Pemalang (Jateng) dan rekannya Waridin asal Desa Semur Munding juga di Pemalang.
Kemudian 11 ABK yang selamat antara lain Sopan, Rahmat Age, Wawan, Kiswanto, Mahendra, Angger, Hendra, Ridwan, Karmudi, Slamet, dan Wisen Harmoko.
Sedangkan 20 ABK lainnya yang dinyatakan hilang atau belum diketahui nasibnya adalah Zae Fajri, Tegar, Trio, Ahmad Zainudin, Rowi, Fani, Agus, Harmim, Sudarsono, Musha, Riri, Kiki, Wiratno, Kiyansantang, Mustolik, Carman, Ulin Nuha, Mifaudin, Mudofir, serta Darmoko.
Dan tiga orang ABK yang diduga merupakan oknum pelaku pembantaian yang juga belum diketahui nasibnya adalah NH alias Nurul (Masinis), FDL alias Ferri, dan QIM alias Qersim.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Polda Maluku telah memberangkatkan 22 personel terdiri dari Pol Air 11 orang dan Brimob 11 orang dipimpin Wadirpolair AKBP Sigit ke Aru guna membantu Polres setempat dalam melakukan pencarian terhadap 23 ABK yang dinyatakan hilang," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat di Ambon, Minggu.
Polres Aru juga masih memeriksa 11 ABK kapal penangkap cumi yang berhasil selamat dalam aksi perkelahian antara para ABK di atas kapal pada 16 Agustus 2019 di perairan Dobo, yang menyebabkan 13 orang termasuk nahkoda meloncat ke laut dan ditolong KM. Gemilang Samudra, namun dua orang diantaranya meninggal dunia.
Dua korban tewas masing-masing M. Masrohin beralamat di Desa Pener, Pemalang (Jateng) dan rekannya Waridin asal Desa Semur Munding juga di Pemalang.
Kemudian 11 ABK yang selamat antara lain Sopan, Rahmat Age, Wawan, Kiswanto, Mahendra, Angger, Hendra, Ridwan, Karmudi, Slamet, dan Wisen Harmoko.
Sedangkan 20 ABK lainnya yang dinyatakan hilang atau belum diketahui nasibnya adalah Zae Fajri, Tegar, Trio, Ahmad Zainudin, Rowi, Fani, Agus, Harmim, Sudarsono, Musha, Riri, Kiki, Wiratno, Kiyansantang, Mustolik, Carman, Ulin Nuha, Mifaudin, Mudofir, serta Darmoko.
Dan tiga orang ABK yang diduga merupakan oknum pelaku pembantaian yang juga belum diketahui nasibnya adalah NH alias Nurul (Masinis), FDL alias Ferri, dan QIM alias Qersim.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019