Amboina musik karnaval yang digelar menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-444 Kota Ambon pada 7 September 2019 menyedot perhatian warga ibu kota provinsi Maluku, Jumat.
Ribuan warga kota turun di jalan untuk menyaksikan atraksi budaya dalam Amboina musik karnaval yang dimulai dari kawasan Gong Perdamaian Dunia (GPD) dan menyusuri sejumlah kawasan di Kota Ambon.
Amboina karnaval musik diikuti 95 peserta dari berbagai unsur diantaranya pemerintah daerah, instansi, TNI polri, dunia usaha, sekolah, panguyuban hingga komunitas budaya.
Tampilan seni dan budaya mewarnai karnaval yang mengusung tema musik, seperti tampilan alat musik khas Maluku tifa, tahuri, totobuang dan alat musik lainnya seperti gitar, piano, suling dan lainnya.
Para peserta tampil menggunakan pakaian daerah Maluku, serta suguhan musik dari setiap kendaraan peserta karnaval.
Parade paguyuban dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan, dan Papua turut meramaikan karnaval.
"Kami menyampaikan terima kasih bagi seluruh masyarakat dan stakeholder yang berpartisipasi dalam kegiatan hari ini," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
Ia mengatakan, keikutsertaan peserta dari berbagai daerah di Indonesia merupakan bagian semangat harmonisasi sosial tolerasi yang ditunjukan, juga sebagai upaya mendukung Ambon sebagai kota musik.
Kota Ambon katanya, saat ini sementara menyiapkan diri menjadi kota musik dunia versi Unesco, seluruh persyaratan telah disiapkan guna mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia.
"Jika tahun ini diijinkan Ambon akan menjadi kota musik dunia versi Unesco, dalam kaitan itu seluruh aktifitas dan kegiatan kota diwujudkan dengan tema besar musik, yakni karnaval musik dan perayaan HUT kota juga musik," ujarnya.
Richard mengakui, musik akan menjadi identitas kota yang dapat meningkatkan potensi ekonomi kreatif bagi masyarakat Kota Ambon.
"Prinsipnya seluruh program difokuskan pada musik, ini awal baik menjadikan Ambon menjadi kota tujuan wisata di tahun 2020," tandasnya.
Video :
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Ribuan warga kota turun di jalan untuk menyaksikan atraksi budaya dalam Amboina musik karnaval yang dimulai dari kawasan Gong Perdamaian Dunia (GPD) dan menyusuri sejumlah kawasan di Kota Ambon.
Amboina karnaval musik diikuti 95 peserta dari berbagai unsur diantaranya pemerintah daerah, instansi, TNI polri, dunia usaha, sekolah, panguyuban hingga komunitas budaya.
Tampilan seni dan budaya mewarnai karnaval yang mengusung tema musik, seperti tampilan alat musik khas Maluku tifa, tahuri, totobuang dan alat musik lainnya seperti gitar, piano, suling dan lainnya.
Para peserta tampil menggunakan pakaian daerah Maluku, serta suguhan musik dari setiap kendaraan peserta karnaval.
Parade paguyuban dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan, dan Papua turut meramaikan karnaval.
"Kami menyampaikan terima kasih bagi seluruh masyarakat dan stakeholder yang berpartisipasi dalam kegiatan hari ini," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
Ia mengatakan, keikutsertaan peserta dari berbagai daerah di Indonesia merupakan bagian semangat harmonisasi sosial tolerasi yang ditunjukan, juga sebagai upaya mendukung Ambon sebagai kota musik.
Kota Ambon katanya, saat ini sementara menyiapkan diri menjadi kota musik dunia versi Unesco, seluruh persyaratan telah disiapkan guna mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia.
"Jika tahun ini diijinkan Ambon akan menjadi kota musik dunia versi Unesco, dalam kaitan itu seluruh aktifitas dan kegiatan kota diwujudkan dengan tema besar musik, yakni karnaval musik dan perayaan HUT kota juga musik," ujarnya.
Richard mengakui, musik akan menjadi identitas kota yang dapat meningkatkan potensi ekonomi kreatif bagi masyarakat Kota Ambon.
"Prinsipnya seluruh program difokuskan pada musik, ini awal baik menjadikan Ambon menjadi kota tujuan wisata di tahun 2020," tandasnya.
Video :
Amboina Music Carnaval
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019