Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengimbau warga untuk tidak terpancing isu menyusul fenomena kematian massal ribuan ikan di pantai Pulau Ambon dalam beberapa hari terakhir.

Richard di Ambon, Senin menyatakan, fenomena alam ribuan ikan ditemukan mati di sejumlah kawasan pesisir di Ambon menimbulkan keresahan warga kota.

"Masyarakat diimbau untuk tidak terpancing isu yang beredar melalui media sosial, dan lebih bijak untuk menyampaikan informasi," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi fenomena alam, agar tidak timbul isu yang dapat menimbulkan keresahan warga.

"Informasi resmi terkait cuaca atau gejala alam harus dari sumber yang resmi yakni BMKG," ujarnya.

Pemkot Ambon, kata Richard, serius menangani fenomena alam yang terjadi sejak Sabtu (14/9) ribuan ikan mati di sejumlah pantai di Ambon.

Fenomena ikan mati di pesisir kecamatan Leitimur Selatan juga berdampak ke kecamatan Nusaniwe, Baguala dan kecamatan Salahutu pulau Ambon.

"Informasi awal dari masyarakat pada Sabtu sore mendengar ledakan yang besar dari laut, tetapi tidak dihiraukan dan sore hari masyarakat menemukan banyak ikan mati di pantai, dan hingga hari ini menyebar ke sejumlah lokasi lainnya," katanya.

Penyebab sementara katanya, diduga karena ledakan dari dalam laut pihaknya juga telah melaporkan ke LIPI, balai karantina ikan, maupun fakultas perikanan Unpatti Ambon.

"Hari ini juga camat bersama raja dan masyarakat setempat telah mengumpulkan bangkai ikan untuk dikuburkan, agar tidak menimbulkan wabah penyakit bagi masyarakat sekitar karena jumlah ikan yang mati sangat banyak," ujarnya.

Richard mengakui, dinas terkait seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup serta camat bersama lembaga riset terkait juga serius mengamati fenomena alam yang terjadi.

"Besok petugas kebersihan juga akan memantau di laut menggunakan speedboat untuk mengangkat ikan yang ditemukan mati. Intinya masyarakat juga harus waspada dan tidak menyampaikan isu yang menyesatkan," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019