Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menerima bantuan alat pendeteksi gempa "Earthquake Warning Alert System" (EWAS) dari Universitas Indonesia (UI).

"Kami mendapat bantuan alat pendeteksi gempa dari UI, yang akan memberikan tanda peringatan gempa bumi berupa bunyi sirine keras," kata Kepala BPBD Ambon, Demmy Paays, Jumat.

Ia mengatakan bantuan alat pendeteksi gempa yang diterima sebanyak dua unit dan akan dipasang di Balai kota dan kawasan pemukiman warga.

Tahap awal alat ini akan dipasang di balai kota dan kawasan pemukiman warga di Desa Galala.

"Alat EWAS dipasang bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar waspada jika mendengar peringatan dini pada saat terjadi gempa bumi," katanya.

Demmy menjelaskan, sistem peringatan dini diharapkan dapat menjadi acuan bagi warga masyarakat untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan diri, sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan kerugian akibat gempa bumi.

EWAS memungkinkan pendeteksian kehadiran gempa bumi secara seketika dan menyampaikan informasi mengenai datangnya gempa dalam waktu kurang dari lima detik kepada warga.

EWAS lanjutnya, memanfaatkan sensor getaran, sirene atau alarm, dan modul komunikasi gelombang radio untuk mendeteksi getaran dalam kawasan yang luas seperti yang biasa digunakan pada alat komunikasi handy talky.

"Hari ini alat deteksi ini dipasang di balai kota, dan senin mendatang (14/10) akan dipasang di Galala," ujarnya.

Ditambahkannya, bantuan yang diterima ini diharapkan akan ditindaklanjuti setiap lurah, kades dan raja di Ambon untuk memafaatkan alat ini.

"Wali kota Richard Louhenapessy juga telah memerintahkan Diskominfo untuk menghubungkan alat pengeras suara, agar ketika alat ini mendeteksi gempa masyarakat dapat mendengar peringatan dini gempa," kata Demmy.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019