Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal akan mengordinasikan penanganan aliran listrik di Negeri Tengah-Tengah, kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Maluku Tengah, yang padam akibat guncangan gempa sejak 6 Oktober 2019.
"Saya akan berkoordinasi dengan pimpinan PT PLN wilayah Maluku dan Maluku Utara (MMU) untuk mengatasi listrik yang padam di Negeri Tengah-Tengah sejak sepekan terakhir," kata Hambra Samal, di Ambon, Minggu.
Hambra dikonfirmasi sehubungan lambatnya perbaikan jaringan listrik yang putus karena tertimbun material longsoran tebing di ruas jalan menuju Negeri Tengah-Tengah akibat gempa, sehingga masyarakat di negeri tersebut harus tinggal dalam kegelapan dalam sepekan terakhir.
Hambra mengaku telah mendengar laporan dari pimpinan PLN bahwa saat ini petugas belum bisa memperbaiki dan menyambung jaringan kabel yang putus, karena selain material longsoran belum dibersihkan, juga dikhawatirkan longsoran masih akan terjadi saat gempa dan membahayakan petugas.
"Pihak PLN masih menunggu instansi teknis, terutama PU Maluku Tengah membersihkan material longsoran yang menutup ruas jalan. Barulah dilakukan perbaikan," ujarnya.
Saat ditanya permintaan Kepala Desa (Kades) Negeri Tengah-Tengah, Muhammad Maruapey agar dipasang genset berkapasitas 5 Kilo Volt Ampere (KVA) untuk mengatasi kondisi kegelapan sepekan terakhir sambil menunggu perbaikan jaringan, Hambra menegaskan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak PLN.
"Saya akan koordinasi dan bicarakan usulan yang ditawarkan Pemerintah Negeri Tengah-Tengah tersebut. Soal bisa atau tidak, akan saya informasikan lagi karena terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat lebih diutamakan," kata Hambra.
Dia menandaskan Kementerian BUMN melalui program Sinergi BUMN Hadir Untuk Negeri (BUHN) selain fokus terhadap pemberian bantuan tanggap darurat untuk masyarakat yang terdampak gempa di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat (SBB) dalam dua pekan terakhir, juga mengutamakan pelayanan optimal kepada masyarakat.
"Sebagai penanggung jawab saya akan koordinasikan berbagai upaya yang dapat segera dilakukan PT PLN untuk mengatasi padamnya aliran listrik di Negeri Tengah-Tengah agar tidak berdampak meresahkan masyarakat," katanya.
Sebelumnya Kades Negeri Tengah-Tengah, Muhammad Maruapey mengaku telah mengupayakan berbagai langkah agar perbaikan jaringan listrik yang putus dapat segera diperbaiki, namun hingga sepekan warga desa tersebut masih hidup di tengah kegelapan.
"Saya sudah bicarakan masalah ini dengan Pejabat Sekda Maluku Kasrul Selang maupun Manajer Komunikasi PT PLN MMU Ramli Malawat, tetapi sejauh ini belum juga dilakukan perbaikan," katanya.
Dirinya bahkan telah mengusulkan pemasangan genset 5 KVA untuk mengatasi kondisi kegelapan yang terjadi sepekan terakhir, sambil menunggu perbaikan jaringan, namun hal tersebut juga belum terlaksana.
"Menurut Manajer Komunikasi Ramli Malawat bahwa pihaknya belum bisa memperbaiki jaringan yang putus karena material longsoran yang menutupi ruas jalan menuju Negeri Tengah-Tengah belum dibersihkan Dinas PU Maluku Tengah," katanya.
Dia khawatir jika masalah ini terus dibiarkan dan tidak segera diatasi dapat berdampak menimbulkan masalah sosial lainnya, terutama anak-anak yang tidak bisa belajar, di samping rentan masalah penyakit.
"Kalau malam dengan kondisi listrik padam nyamuknya sangat banyak, sehingga dikhawatirkan warga mudah terserang penyakit karena gigitan nyamuk," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Saya akan berkoordinasi dengan pimpinan PT PLN wilayah Maluku dan Maluku Utara (MMU) untuk mengatasi listrik yang padam di Negeri Tengah-Tengah sejak sepekan terakhir," kata Hambra Samal, di Ambon, Minggu.
Hambra dikonfirmasi sehubungan lambatnya perbaikan jaringan listrik yang putus karena tertimbun material longsoran tebing di ruas jalan menuju Negeri Tengah-Tengah akibat gempa, sehingga masyarakat di negeri tersebut harus tinggal dalam kegelapan dalam sepekan terakhir.
Hambra mengaku telah mendengar laporan dari pimpinan PLN bahwa saat ini petugas belum bisa memperbaiki dan menyambung jaringan kabel yang putus, karena selain material longsoran belum dibersihkan, juga dikhawatirkan longsoran masih akan terjadi saat gempa dan membahayakan petugas.
"Pihak PLN masih menunggu instansi teknis, terutama PU Maluku Tengah membersihkan material longsoran yang menutup ruas jalan. Barulah dilakukan perbaikan," ujarnya.
Saat ditanya permintaan Kepala Desa (Kades) Negeri Tengah-Tengah, Muhammad Maruapey agar dipasang genset berkapasitas 5 Kilo Volt Ampere (KVA) untuk mengatasi kondisi kegelapan sepekan terakhir sambil menunggu perbaikan jaringan, Hambra menegaskan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak PLN.
"Saya akan koordinasi dan bicarakan usulan yang ditawarkan Pemerintah Negeri Tengah-Tengah tersebut. Soal bisa atau tidak, akan saya informasikan lagi karena terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat lebih diutamakan," kata Hambra.
Dia menandaskan Kementerian BUMN melalui program Sinergi BUMN Hadir Untuk Negeri (BUHN) selain fokus terhadap pemberian bantuan tanggap darurat untuk masyarakat yang terdampak gempa di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat (SBB) dalam dua pekan terakhir, juga mengutamakan pelayanan optimal kepada masyarakat.
"Sebagai penanggung jawab saya akan koordinasikan berbagai upaya yang dapat segera dilakukan PT PLN untuk mengatasi padamnya aliran listrik di Negeri Tengah-Tengah agar tidak berdampak meresahkan masyarakat," katanya.
Sebelumnya Kades Negeri Tengah-Tengah, Muhammad Maruapey mengaku telah mengupayakan berbagai langkah agar perbaikan jaringan listrik yang putus dapat segera diperbaiki, namun hingga sepekan warga desa tersebut masih hidup di tengah kegelapan.
"Saya sudah bicarakan masalah ini dengan Pejabat Sekda Maluku Kasrul Selang maupun Manajer Komunikasi PT PLN MMU Ramli Malawat, tetapi sejauh ini belum juga dilakukan perbaikan," katanya.
Dirinya bahkan telah mengusulkan pemasangan genset 5 KVA untuk mengatasi kondisi kegelapan yang terjadi sepekan terakhir, sambil menunggu perbaikan jaringan, namun hal tersebut juga belum terlaksana.
"Menurut Manajer Komunikasi Ramli Malawat bahwa pihaknya belum bisa memperbaiki jaringan yang putus karena material longsoran yang menutupi ruas jalan menuju Negeri Tengah-Tengah belum dibersihkan Dinas PU Maluku Tengah," katanya.
Dia khawatir jika masalah ini terus dibiarkan dan tidak segera diatasi dapat berdampak menimbulkan masalah sosial lainnya, terutama anak-anak yang tidak bisa belajar, di samping rentan masalah penyakit.
"Kalau malam dengan kondisi listrik padam nyamuknya sangat banyak, sehingga dikhawatirkan warga mudah terserang penyakit karena gigitan nyamuk," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019