Harga minyak tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) karena pelaku pasar terus khawatir bahwa ekonomi global yang melambat akan membebani permintaan energi.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 0,47 dolar AS menjadi menetap pada 53,31 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember, berkurang 0,46 dolar AS menjadi ditutup pada 58,96 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Kedua kontrak acuan minyak mentah berakhir pada level terendah sejak 8 Oktober, menurut data FactSet.
Investor semakin khawatir tentang perlambatan pertumbuhan global dan yakin bahwa ini akan mengurangi permintaan minyak mentah dan semakin menekan harga minyak.
"Kekhawatiran tentang permintaan, yang bertanggung jawab untuk mempertahankan harga tetap terjaga, telah kembali meningkat sebagai akibat dari perkiraan terbaru dan komentar dari agensi energi," Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research mengatakan dalam sebuah catatan.
Sentimen suram di pasar minyak tidak mungkin berubah sampai solusi yang meyakinkan ditemukan untuk perselisihan antara Washington dan mitra dagang utamanya, Fritsch menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 0,47 dolar AS menjadi menetap pada 53,31 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember, berkurang 0,46 dolar AS menjadi ditutup pada 58,96 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Kedua kontrak acuan minyak mentah berakhir pada level terendah sejak 8 Oktober, menurut data FactSet.
Investor semakin khawatir tentang perlambatan pertumbuhan global dan yakin bahwa ini akan mengurangi permintaan minyak mentah dan semakin menekan harga minyak.
"Kekhawatiran tentang permintaan, yang bertanggung jawab untuk mempertahankan harga tetap terjaga, telah kembali meningkat sebagai akibat dari perkiraan terbaru dan komentar dari agensi energi," Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research mengatakan dalam sebuah catatan.
Sentimen suram di pasar minyak tidak mungkin berubah sampai solusi yang meyakinkan ditemukan untuk perselisihan antara Washington dan mitra dagang utamanya, Fritsch menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019