Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan, Maluku Utara, mengharapkan Pertamina menambah stok Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan masyarakat, karena tingginya penggunaan BBM, terutama jenis minyak tanah.

"Stok minyak tanah di Kota Tidore Kepulauan perlu ditambah, karena sebagai daerah kepulauan tentunya alat transportasi antar pulau menggunakan BBM, terutama minyak tanah sehingga perlu dipertimbangkan untuk menaikkan stok dari 5.040 ton menjadi 6.000 ton," kata Wali Kota Tidore Kepulauan Ali H Ibrahim melalui siaran pers yang diterima Antara, Senin.

Wali Kota Ali meminta Pertamina mengingat dan mewujudkan keinginan Presiden Joko Widodo agar BBM  menjangkau seluruh pelosok dengan harga yang sama, mengingat jangkauan distribusi minyak tanah di dataran Oba Selatan karena masih kurang.

Ia  mengatakan hal itu harus menjadi perhatian Pertamina dan CV Rusda sebagai agen tunggal distribusi minyak tanah di Kota Tidore Kepulauan.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota saat menghadiri sosialisasi BBM sekaligus penandatanganan kontrak penyaluran minyak mentah antara CV Rusda sebagai agen dengan pangkalan minyak tanah di Tidore Kepulauan.

Kegiatan yang diikuti kurang lebih 200 orang pemilik pangkalan minyak tanah se-Kota Tidore Kepulauan ini juga turut dihadiri Operation Head Terminal Minyak Tanah PT. Pertamina Ternate, Rahmatullah, Rektor dan sejumlah legislator.

Sementara itu anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan Elvry Habib ketika dikonfirmasi menyatakan Kota Tidore Kepulauan memerlukan minyak tanah dengan kuota lebih, mengingat daerah tersebut masih menggunakan transportasi speed boat sebagai penghubung antar pulau.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019